Madurazone.co, Pamekasan – Pembangunan pagar anti anti maksiat di sekeliling taman arek lancor, Pamekasan, Madura, Jawa Timur menuai respon negatif. Sebab, pembangunan itu dinilai mubazir dengan menalan dana sekitar Rp 1,7 miliyar. Apalagi, pembangunan itu dinilai tidak bermanfaat.
Hal itu disampaika Aktivis Kesatuan Aksi Lintas Mahasiswa dan Masyarakat Muhammad Elman, meski telah dibangun pagar, pasangan muda-mudi yang ada di area taman Arek Lancor ini masih tetap ada, dan seringkali Polisi Pamong Praja Pamekasan menemui mereka berbuat mesum. Bahkan, aktivitas ,muda-muda yang lagi kasmaran dilakukan tidak hanya di malam hari saja, akan tetapi juga di siang bolong.
Elman menjelaskan, aksi tersebut dipandang menciderai Kabupaten Pamekasan yang berkomitmen sebagai daerah kota yang menerapkan Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam). “Agar taman yang menjadi kebanggan masyarakat Pamekasan itu bebas dari praktek maksiat,” Kata Muhammad Elman.
Dia menilai pembangunan pagar itu hanya berorientasi proyek saja. “Seharusnya mental masyarakat yang harus direvolusi agar kemaksiatan tidak terjadi di ruang publik,” jelas Eman Doro. (ri/yt