Madurazone.co, Pamekasan – Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur berdampak. Sanji atau Kud terpaksa membongkar kuburan keluarganya yang ada di salah satu tanah milik Sutriyah,50, warga Dusun Tengah Desa Sumedangan, Pademawu kabupaten setempat.
Informasinya, kedua orang yang masih sepupu itu mendukung salah satu calon kades berbeda. Sutriyah merupakan pendukung H. Abdullah (kades terpilih), sementara Sanji merupakan pendukung H. Suparto (incumbent, kalah). Usai pesta rakyat itu keduanya saling bermusuhan, meski sebelumnya sudah ada gap.
Tiba-tiba Sanji meminta Sutriyah untuk tidak melewati jalan di halaman rumahnya. Mendengar larangan itu Ibu Sutriyah mendadak marah, dan langsung meminta kuburan jenazah keluarganya yang ada di lahanya untuk dipindah ke tempat lain.
“Tidak apa-apa tidak boleh lewat halaman rumahmu akan tetapi bangkai Keluargamu yang ada dimakam sana itu harus kamu pindah.” kata Dandim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi menirukan kata-kat Sutriyah.
Melihat kondisi tidak enak, akhirnya Sanji memutuskan untuk membongkar kuburan keluarganya itu pada Rabu (16/12/2015). Itu dilakukan agar tidak ada masalah lain. Dan, memindah ke tempat lain. Kuburan yang dibongkar itu atas nama Almarhum. Asmarah, Almarhum. Siri dan lmarhum. Moh. Nur. (ri/yt)