madurazone.co, Bangkalan – Wacana pembentukan provinsi madura yang digarap panitiapersiapan pembentukan provinsi madura (P4M) menuai protes. Sebab, wacana tersebut dinilai kurang massif, sehingga banyak warga tidak mengetahui hal dimaksud.
Sehingga, banyak kalangan menilai langkah P4M kurang tepat dan tanggung. Memang, P4M sudah sering melakukan kordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk komisi II DPR RI, Mendagri dan lainnya. Namun, ke bawah masih tumpul untuk propaganda.
Matur khusyairi aktifis JAKA Jatim menjelaskan, wacana provinsi madura itu sangat tanggung. Sebab, sosialisasinya ke bawah kurang aktif. “Yang sangat aneh lagi, kenapa ketika jokowi datang, puluhan banner propaganda di jalur suramadu malah diturunkan?,” katanya.
Tidak hanya itu, Mathur juga mengklaim langkah wacana P4M kurang tepat. Seharusnya wacana pembentukan Provinsi Madura dimulai dengan mepersatukan persepsi empat bupati dan seluruh DPRD di Madura. Dan, dilanjutkan pemekaran wilayah sebagai syarat pembentukan provinsi baru.
“P4M harusnya berkumpul dulu dengan empat bupati dan seluruh DPRD di pulau madura untuk menambah satu kabupaten lagi, tentu ini merupakan langkah awal yang lebih positif, kalau dilakukan,” tegasnya. (qmr/yt)
