Madurazone.co, Sumenep – Pernyataan kepala BNN (badan narkotika nasional) Komjen Budi Waseso tentang narkoba masuk pesantren terus mendapatkan kecaman. Laskar Santri (LS) di Sumenep, Madura, Jawa Timur mengklaim tidak ada Narkoba masuk pesantren.
Ketua Laskar Santri (LS) Achmad Quyairi Nurullah menjelaskan, dari hasil penelitian yang dilakukan pihaknya tidak ada pesantren di Jawa Timur dimasuki Narkoba. “Tidak ada santri yang menggunakan ekstasi. Kalau masyarakat di sekitar di luar pesantren bisa jadi,” katanya.
Bisa jadi, sambung dia, santri yang dimaksud BNN merupakan alumni pondok pesantren. “Karena alumni pondok, dan dekat pesantren kemudian diklaim sebagi santri. Jadi, terlalu menjustice. Bisa jadi tidak tahu kalau itu ekstasi malah dianggap sebagai pil penambah stamina,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta untuk tidak langsung mengklaim. Melainkan, harus dilakukan penelusuran. “Jadi, pernyataan kepala BNN. Tapi, yang jelas ini shock therapy pesantren untuk terus memerangi Narkoba,” tuturnya.
Kepala BNN menyatakan Narkotika sudah mulai masuk ke pesantren. Itu juga akibat dari adanya oknum santri yang diduga gunakan ekstasi untuk menambah stamina saat dzikir. (Al/yt)