Aria Wiraraja Sang Ahli Strategi, Penguasa Sumenep Pertama

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Mungkin tidak banyak orang mengenal, khusunya masyarakat Madura, akan penguasa pertama kali memimpinSumenep. Sebab, sangat sulit mencari literatur lengkap historis melacak raja pertama di kabupaten ujung timur pulau Madura. Namun, dari berbagai sumber termasuk dari Sejarah Sumenep Aria Wiraraja yang disebut sebagai penguasa pertama kali di tanah pulau garam ini.
Aria Wiraja sendiri –dalam sejarah- disebutkan sebagai keturunan Nangka. Nangka kemudian dimaknai dengan Desa Karangnangka Rubaru. Apalagi, bukti sejarah Desa Banasare, Rubaru pernah menjadi pusat pemerintahan di Sumenep, dengan bukti prasasti potongan patung yang berasal dari awal zaman majapahit. Sehinngga, Aria Wiraraja merupakan keturunan Madura. Namun, versi lain menyebutkan kalau Aria Wiraraja merupakan keturunan Aria Pamekas, Raja Pajajaran.
Sementara Aria Wiraraja dikenal dengan ahli strategi. Dia dikenal sebagai Babatangan atau sejenis penasehat rohani. Beliau selalu menerangkan dan membuka tabir misteri atau rahasia baik yang ada di Kerajaan kala itu. Kala itu, dia berpangat sebagai Demung pada Raja Kertanegara, di Kerajaan Singasari. Setidaknya, menurut Sumber sejarah Aria Wiraraja merupakan orang penting dikerajaan Singasara. Apalagi, beliau dikenal dekat dengan raja Singasari sebelum Kertanegara, Narasinghamurti.

Aria Wiraraja Memimpin Madura Timur
Setelah kepemimpinan Narasinghamurti berakhir, kerajaan Singasari dipimpin oleh Prabu Kertanegara. Prabu Kertanegara banyak melakukan perubahan-perubahan, utamanya dalam kabinet menterinya dan para pembantu raja lainnya. Bagi menteri yang tidak dicocok dan tidak sesuai dengan garis politiknya langsung dicopot dan diganti. Itu karena raja Kertanegara cukup ambisi untuk menjalankan politik perluasan wilayah.
Pada proses “rehuflle” yang dilakukan raja ini, salah satu yang terkena dampaknya adalah Aria Wiraraja yang saat itu menjadi demung di kerajaan Singasari. Aria Wiraraja ini dipindah menjadi adipati di Madura Timur atau saat ini dikenal dengan Sumenep. Pemindahan Aria Wiraraja itu sebagai bentuk ambisi politik raja untuk mengembangkan dan memperluas kerajaan singasara, termasuk ke wilayah Madura.
Kendati demikian, spekulasi berkembang bahwa pemindahan Aria Wiraraja berawal saat penguasa Sumenep pertama kali itu memiliki pendapat berbeda dengan raja Kertanegara, khusunya terkait mutasi dan lebih mengutamakan stabilitas politik. Sebab, hubungannya sebagai Demung memang terbilang dekat kala itu. Namun, perbedaan pendapat itu malah direspon berbeda oleh Kertanegara, yang menyebabkan dirinya tidak suka terhadap aria wiraraja. Sehingga, langsung mendepaknya ke Sumenep.
Sebab, Prabu Kertanegara masih curiga kepada Aria Wiraraja, dikhawatirkan akan menjadi sandungan bagi kerajaan. Aria Wiraraja yang pintar, cerdas dan cakap membuat raja khawatir akan bisa menghasut keturunan Narasinghamurti untuk kembali merebut haknya sebagai raja Singasari. Sehingga, akan terjadi perebutan kekuasaan. Maka, salah satu cara yang dilakukan degan menjauhkan Aria Wiraraja dari kerajaan. Apalagi, Kertanegara masih mengklaim Aria Wiraraha sebagai pengikut setia Narasinghamurti. Beliau diminta raja untuk menjaga pertahanan kerajaaan dari jauh.
Memang, perlu diakui Aria wiraraja cukup handal dalam mengatur siasat politik pertahanan negara. Sehingga, hal tersebut dianggap sebagai ancaman bagi raja Kertanegara. Sebab, jika dibiarkan maka bisa menyaingi Kertanegara, otomatis akan mengurangi wibawa sang raja. Namun, pemindahan yang dilakukan oleh Kertanegara membuat Aria Wiraraja kesal dan tidak puas. (sumber Sejarah Sumenep/red),(Bersambung, Strategi Aria Wiraraja Menjatuhkan Singasari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.