Madurazone.co, Sumenep – Setelah banyak tudingan terkait setoran uang, kinis Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur krmbali disorot. Honor pegawai non pegawai negeri sipil (PNS) diduga disunat oleh oknum instansi induk para guru itu.
Informasi yang berhasil dihimpun madurazone.co, pegawai non PNS mendapatkam honor sebesar Rp 1 juta per bulan. Itu sesuai dengan APBD Sumenep. Namun, honor itu disinyalir tidak diterima utuh. Sejumlah pegawai mengaku hanya menerima Rp 400 ribu per bulan.
Aktifis Sumenep Corruption Watch Junaidi menjelaskan, dari hasil investigasi yang dilakukan pihaknya ke sejumlah pegawai non PNS, mendapatkan Rp 400 ribu. “Mereka tidak mendapatkan honor utuh dari seharusnya Rp 1 juta. Ini jelas melanggar aturan yang ada,” katanya.
Dia mengungkapkan, dugaan pemotongan bisa dikatakan korupsi, sebab sudah merugikan uang negara. “Uang itu hak penerima manfaat, mengapa harus dipotong, apa alasannya. Bisa jadi ini masuk ke kantong pribadi oknum,” ucapnya.
Menurut Junaidi, apa yang dilakukan oknum tersebut jelas melanggar aturan. Makanya, pihaknya minta untuk tidak ada pemotongan. “Mungkin bisa dikembalikan, atau bisa dilaporkan ke penegak hukum. Saya ini jalan yang paling baik. Sebab, pemotongannya lebih dari 50 persen,” tukasnya.
Kepala Disdik Sumenep Ach. Shadik membantah adanya pemotongan. Kalau soal honor langsung diberikan kepada penerima pegawai non PNS. “Tapi, seingat saya baru tahun ini honor itu ada dengan sistem kontrak atau dipihak ketigakan. Tapi, saya yakin sampai utuh. Lebih jelasnya ke bagian keuangan,” tukasnya. (yt)
