Madurazone.co, Sumenep – Aliansi Pemuda Sumenep (APS) kembali menggoyang kantor bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (31/6/301). Mereka meminta bupati untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD (satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemkab kota Sumekar.
Aksi APS ke pemkab ini untuk kali kedua. Mereka melakukan orasi secara bergantian. Mereka juga membawa sejumlah poster di lingkungan Pemkab. Salah satunya, bertuliskan rakyat bersuara pemerintah harus buka mata. Aksi berjalan damai hingga akhir pelaksanaan demo. Apalagi, dijaga ketat aparat kepolisian.
Imam Arifin, Korlap Aksi menjelaskan, bupati harus mengevaluasi sejumlah SKPD yang ada. “Masih banyak SKPD yang tidak beres. Bahkan, ada yang tidak sinkron dengan dinas. Ini perlu dilakukan kajian. Sehingga, kejadian lima tahun lalu tidak terulang kembali,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, lima intansi yang harus dievaluasi dan perlu digeser. Lima instansi itu adalah Koperasi dan UMKM, Inspektorat, DPPKA, BPPT dan Dinkes (Dinas kesehatan). “Yang paling urgen adalah dinkes,” ucapnya dalam orasinya.
Untuk itu, pihaknya meminta bupati menempatkam orang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Khusunya, di lima instansi itu. “Jangan sampai menempatkan orang yang tidak kompeten. Atau hanya sekadar dekat dengan kekuasaan. Ini harus diperhatikan, utamanya menjelang mutasi,” ujarnya.
Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengaku berterima kasih atas saran mahasiswa. Soal ketidak singkronan antar SKPD. “Setiap instansi pasti ada keterkaitan antara satu dengan yang lain. Yang pasti akan ditindaklanjuti,” ucapnya. (ysd/yt)