Madurazone.co, Sumenep – Aliansi Pemuda Sumenep (APS) kembali menggelar aksi ke kantor bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur Kamis (21/4/2016). Mereka datang dengan tuntutan yang sama, menuntut untuk mengganti sejumlah kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang dinilai gagal.
Puluhan massa menggelar aksi di pintu masuk kantor pemkab. Mereka melakukan orasi secara bergantian. Mereka mengecam instansi yang dinilai mandul dan gagal selama memimpin. Mereka juga membawa sejumlah poster, salah satunya bertuliskan “stop money politik jabatan”
Korlap Aksi Imam mendesak bupati dan wakil bupati mengganti kadis yang tidak produktif. Dan, tidak memiliki kemajuan dalam memimpin SKPD. Misalnya, Dinas Pendidikan (Disdik), dimana mandul dan tidak punya terobosan jitu untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Misalnya, tidak adanya pendidikan berbasis lokal, kurangnya tenaga guru baik di kepulauan maupun daratan dan masih banyak problem lain di disdik,” teriaknya
Selain itu, Imam juga mendesak Kadis PU Cipta Karya diganti. Dia menilai kadis PU Cipta Karya tidak bisa mengatasi terjadinya banjir di perkotaan. “Ini bukan hanya tahun sekarang, tapi ini terjadi sejak beberapa tahun yang lalu namun tidak ada perbaikan hingga sekarang, ” tegasnya
Tidak hanya itu, Dinas Parawisata, Budaya, Pemuda dan olahraga (Disbudparpora) juga menjadi catatan merah. Tidak mampu membentuk dewan kesenian dan inventaris terdadap peninggalan dan situs sejarah sumenep. “Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) mereka lalai dalam pembangunan daerah, buktinya hingga saat ini pembahasan RIPDA belum selesai” ungkap imam.
Setelah puas berorasi, mereka diajak berdialog di ruang rapat pemda. Mereka ditemuu Wakil Bupati (Wabup) Achmad Fauzi dan Sekretaris Daerah (Sekda) Hadi Soetarto.
“Saya mengaku sangat berterima kasih kepada kawan-kawan yang sudah memberikan masukan kepada pemerintah. Ini merupakan hal yang perlu dijadikan pertimbangan. Pasti semua tuntutan diakomodir,” kata Achmad Fauzi, usai bertemu peserta aksi.
Hanya saja, menurut politisi PDIP, tidak ada dinas yang gagal. SKPD sudah bekerja maksimal. “Gagal itu dari sudut pandang siapa, itu kan dari sudut pandang mahasiswa. Yang jelas tidak ada SKPD yang gagal semuanya maksimal,” tukasnya. (AL/yt)