Madurazone.co, Pamekasan – Aktifis Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan audensi dengan Dandim 0826 Letkol Arm Mawardi, Sabtu (30/4/2016). Mereka meminta korp baju loreng mencegah tumbuhnya organisasi yang mengancam eksistensi NKRI.
Ketua GP Ansor Pamekasan Fathorrahman menjelaskan, pihaknya meminta TNI untuk menindak tegas organisasi yang tidak mengikuti ideologi pancasila. Juga, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kami minta tidak ada ampun bagi yang tidak mengakui empat pilar kebangsaan itu,” katanya.
Dia mengungkapkan, pihaknya bersama pasukannya Satkorcab Banser akan melawan konsep khilafah di kota pendidikan. “Spanduk yang bertentangan dengan Empat pilar dan menentang ideologi pancasila akan kami turunkan paksa,” ujarnya.
Menurutnya, setiap organisasi yang betpotensi makar, maka harus diberhentikan. “Untuk itu, pemerintah tidak boleh tanggung untuk membubarkan gerakan yang membawa potensi makar. Sehingga, akan memberikan kenyamanan bagi bangsa termasuk di kota gerbang salam,” ucapnya.
Dandim 0826 Pamekasan Letok Arm Mawardi mengaku GP Ansor dan TNI memiliki yang sama. Yakni, menjaga NKRI dan keutuhan bangsa. “Kami juga terkejut melihat ada HTI di Pamekasan, padahal NU Muhamndiyah cukup besar disini,”
ucapnya.
Menurut Mawardi, HTI merupakan organisasi legal. Otomatis, kegiatan yang dilakukan juga legal. Makanya, tidak bisa dibubarkan kegiatan yang akan digelar dalam waktu dekat. “Yang bisa dilakukan mungkin ke depan bagaimana organisasi ini tidak bisa berkembang ke depan,” tukasnya. (rid/red)