Madurazone.co, Jakarta – Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Partai Golkar yang akan digelar 15-17 Mei 2016 mendatang seharusnya menjadi harapan baru bagi partai berlambang beringin. Namun, setoran uang sebesar Rp 1 miliyar dari calon ketua umum (caketum) mencoreng nama partai terlama di Rebulik ini.
Kordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastuan Salang menjelaskan, ada yang mengganjal dalam munaslub Golkar ini. Salah satunya, adalah caketum yang harus membayar Rp 1 miliyar dan mencoreng Golkar.
“Uang Rp 1 miliar tersebut adalah bukti transaksional yang nyata dilakukan oleh Partai Golkar,” kata Sebastian.
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Golkar Akbar Tanjung mengatakan untuk mengembalikan kekuatannya maka Golkar mesti dipimpin oleh orang yang betul-betul memiliki komitmen kuat untuk membangun partai tersebut.
“Yang memimpin Golkar kalau mau ada perbaikan, orang yang betul-betul komitmen yang kuat untuk membangun kembali Golkar bagi kemajuan Golkar. Alhamdulillah kalau bisa menang lagi,” kata Akbar.
Dilain pihak, Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said mengatakan, Munaslub tahun ini harus bisa dijadikan sebagai momentum of survival Golkar. Serta, menyatukan kembali tubuh Golkar yang porak-poranda karena adanya konflik.
“Apakah Golkar bisa berubah. Yang bisa berubah yaitu persepsi Golkar kepada perkembangan masyarakat Indonesia,”kata Salim.
Sebelumnya, Jumat (6/52016) kemarin, Steering Comittee Partai Golkar mengumumkan enam nama bakal calon ketua umum yang telah lolos verifikasi. Enam nama itu disaring dari delapan nama calon yang telah memenuhi syarat, termasuk yang telah menyerahkan uang sebsar Rp1 miliar.Mereka adalah Mahyudin, Ade Komaruddin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Setya Novanto, dan Airlangga Hartarto.
Sementara dua bakal calon yang ikut mendaftar namun menolak pemberian uang sehingga belum diloloskan adalah Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo. (suara.com/red)