Madurazone.co, Sumenep – Dana Bantuan Politik (Banpol) untuk DPC Demokrat Sumenep, Madura, Jawa Timur dari APBD setempat diprotes. Sebab, dana Banpol disinyalir tidak mengucur ke PAC atau mengendap di DPC partai berlambang mercy ini.
Budi salah satu pengurus PAC mengaku kecewa dengan tidak disalurkannya dana Banpol itu. Padahal, dana itu untuk kegiatan pembinaan PAC. “Cukup aneh, tiap tahun dana Banpol mengucur ke DPC, tapi tidak disalurkan ke PAC. Lalu, untuk apa?,” katanya.
Memang, sambung dia, realisasi dana itu terkesan tertutub. Seharusnya terbuka kepada PAC, supaya juga bisa dinikmati. “Setahu saya dana banpol yang tidak jelas dan tidak disalurkan itu mulai 2014 dan terakhir 2015. Kami tidak tahu alasannya apa. Sebab, tidak ada komunikasi terkait Banpol ini,” ujarnya.
Menurutnya, sesuai aturan Banpol juga menjadi hak PAC. Sayangnya PAC tidak bisa menikmati. “Namun, hak kami tidak pernah diberikan. Ini sangat ironis. Atau memang sedang ada permainan hingga tidak dikucurkan,” ungkapnya.
Wakil Bendahara 1 DPC Demokrat Sumenep Moh Hasanuddin mengaku enggan untuk menjelaskan terkait realisasi PAC. Malah dia menduga adanya isu tersebut karena ada sentimin pribadi menjelang pelaksanaan Muscab (Pergantian Ketua DPC) yang bakal dilaksankan bulan ini.
Diakui, secara struktural pihaknya mengetahui semua soal peruntuakan tersebut. Karena yang banyak tahu keluar dan masuknya anggaran adalah dirinya. Apakah ada kaitannya dengan pelaksanaan muscap?. ”Itu pasti. Karena pasti ada perpecahan kandidat nanti,” tegasnya.
Yang jelas, sambung dia, setiap tahun dana banpol Demokrat meningkat. Pada tahun 2013 mendapatkam kucuran Rp 62 juta, 2014 mendapatkan Rp 94 juta dan pada 2015 disuntik sekitar Rp 162 juta. “Itu naik karena petolehan Demokrat terus. Tahun ini kan diurutan kedua setelah PKB Alhamdulillah,” ujarnya.
Dikatakan, sesuai peraturan penggunaan bantuan Banpol sebanyak 60 persen untuk pendidikan politik dan 40 persen digunakan untuk adminitrasi perkantoran di DPDC. (ysd/yt)