Madurazone.co, Sumenep – Sejumlah petani garam Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur merasa resah. Pasalnya, ribuan ton garam rakyat kualitas tiga (Kw 3) menumpuk di gudang rakyat. Itu lantaran tidak dibeli perusahaan baik swasta maupun PT. Garam.
Maklum, sejak awal bulan mei 2016 pemerintah hanya membeli garam rakyat Kw 1 dan Kw 2. Paadahal stok garam Kw 3 sangat melimpah. “Seharusnya Kw 3 juga diserap oleh pihak pabrikan. Termasuk, PT Garam. Supaya masyarakat tidak merugi,” kata Ketua peguyuban petani garam rakyat (Peras) Hasan Basri.
Seharusnya, sambung dia, pihak PT Garam hendaknya tidak membedakan kualitas pembelian. Harusnya garam rakyat langsung diserap. “Sebagai BUMN jangan sampai membedakan garam rakyat. Upayakan masyarakat jangan merugi, mereka butuh hasil,” ungkapnya.
Dia meminta kepada pemerintah, khususnya kepada PT Garam untuk meyerap semua garam rakyat , baik yang Kw 1, Kw 2, maupun Kw 3. “Ini semua agar petani garam bisa menikmati hasil panenya, dan tidak merugi,” ucapnya.
Ali Mahdi Derektur Pemasaran PT Garam menjelaskan, pihaknya telah melakukan pembelian garam rakyat Kw 3, Namun di Kabupaten Sampang. “Kami harus memperioritaakan Sampang karena disana (Sampang, red) lebih banyak garam Kw 3. Kalau di Sumenep rata-rata garam Kw 2,” jelas Ali.
Ali menambahkan, untuk harga garam sangat variatif. Untuk Kw 1 Rp. 550.000 per ton, Kw 2 Rp. 500.000 per ton, sedangkan untuk garam Kw 3 per tonnya Rp. 430.000. (AL/yt)