Berpolemik, Ragukan Profesionalitas LPSE Sumenep

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Polemik pelaksanaan tender renovasi gedung ICU (intensive care unit) RSUD dr. Moh. Anwar senilai Rp 16 miliyar terus menjadi bola liar. Bahkan, kalangan aktifis meragukan profesionalitas Lembaga Pengadaan secara Elektronik (LPSE) setempat.

Sahrul Gunawan, aktifis LSM Sumenep Independen (SI) memberikan peluang kepada rekanan “nakal” merupakan langkah yang tidak tepat. Itu sama saja memberikan peluang untuk dikerjakan tidak baik lagi. “Kalau LPSE profesional, tidak mungkin memenangkan rekanan yang bermasalah,” katanya

Muat Lebih

Apalagi, terang dia, perusahaan itu sudah pernah bekerja di Sumenep dan ternyata bermasalah. “Meski tender bebas untuk semua perusahaan, termasuk yang pernah bermasalah. Harusnya pengalaman buruk diperhatikan juga. Tidak hanya melulu dokumen saja,” ujarnya.

Malah aroma permainan dalam proses tender itu malah makin dekat. “Secara logika, jika sudah bermasalah dan harus bekerja tidak mungkin, jika tidak ada konspirasi sama sekali. Ini langkah yang tidak baik untuk pembangunan fisik di Sumenep,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan mengawal proses renovasi gedung ICU itu. Supaya pelaksanannya tidak masuk angin juga. “Pasti akan kami kawal. Supaya bisa lebih baik nanti dan tidak ada penyimpangan dalam proses pembangunan,” tukas aktifis asal kecamatan Giligenting ini.

Kabag Pembangunan Setkab Sumenep Agus Dwi Syahputra menjelaskan, tender yang dilakukan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehingga, tidak perlu dipermasalah. “Rekanan sudah diberi sanksi, masak tidak bisa mendapatkan proyek selamanya,” ujarnya.

“Ayo kita kawal proses pekerjannya biar sesuai dengan RAB dan juga kualitas yang baik,” ucapnya.

Renovasi gedung ICU Sumenep diduga terjadi kongkalikong dalam proses tendernya. Sebab pemenang dari proyek senilai Rp 16 miliyar itu memiliki track record tidak baik. Pernah di blacklist dan memiliki hutang asuransi. (ysd/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.