Madurazone.co, Sumenep – Aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasurya kembali menggelar aksi ke kantor pemkab Sumenep Madura, Jawa Timur (2/6/2016). Mereka kembali mempertanyakan program 99 hari pasangan Busyro – Fauzi.
Aksi yang digelar puluhan mahasiswa ini cukup menarik. Pasalnya, mahasiswa ini berpakaian ala pocong. Namun, mereka tetap berorasi dan membawa sejumlah poster kecaman. Intinya, mereka menilai program 99 hari yang merupkan program unggulan gagal.
Bisri Gie Korlap Aksi menjelaskan, realisasi program 99 hari bisa dikatakan gagal. Sebab, program yang menyentuh ke rakyat belum terialisasi maksimal. “Revitalisasi pasar tradisional bisa dicek belum maksimal. Masih kumuh, Tidak ada dampak sistemik. Sehingga, masih nihil,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, program 99 hari itu merupakan kegiatan yang tidak tuntas. Pelayanan rumah sakit tidak ada perubahan, pengelolaan taman adipura juga masih amburadul. “Jadi, kami masih nyatakan itu gagal, dan bupati terkesan membohongi masyarakat,” tukasnya.
Sementara bupati Sumenep dalam keterangannya menjelaskan, program 99 hari ini masih akan berlanjut. “Jadi, tidak berhenti melakukan program tersebut. Itu merupakan program yang berkesinambungan,” kata bupati dalam acara seremonial 99 hari di Dungkek. (ysd/yt)