Madurazone.co, Sumenep – Pembangunan gedung baru dinas pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur dilaporkan ke kejaksaan negeri (kejari) Sumenep, Kamis (2/6/2016). Sebab, pembangunan senilai Rp 3,5 miliyar itu diduga tidak sesuai dengan spek.
Dugaan penyimpangan itu dilaporkan oleh aktifis ALPI (Aliansi Pemuda Indonesia). Versi ALPI kualitas gedung baru itu tidak sebanding dengan anggaran yang cukup. “Bisa dilihat kualitas dari hasil pembangunan gedung tersebut. Silahkan dicek sendiri,” kata Arif Iskandar.
Menurut Arif diduga juga ada kongkalikong antara oknum disdik dengan pihak rekanan. Sehingga, bisa memuluskan pihak ketiga dimaksud. “Kami menduga memang ada kongkalikong pihak rekanan dan disdik. Ini sangat kentara kalau dilihat dari kualitas kerjanya,” ungkapnya.
Bahkan, sambung dia, dari hasil investigasi dari pihaknya diduga ada dugaan korupsi. Bahkan, dari hitungan yang dilakukan mencapai sekitar Rp 1 miliyar. “Sekitar Rp 1 miliyar kerugian yang bisa didera akibat pembangunan tersebut,” ujarnya.
Kasi Sarpras Dikmen Disdik Sumenep Moh. Iksan membantah jika dianggap tidak sesuai spek. Gedung yang baru itu sudah layak huni. “Ini gedung sudah sangat layak huni. Namun, mengapa masih disorot, ada gedung yang secara kasat mata lebih jelek ternyata diabaikan,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya mengaku tidak gentar jika harus berhadapan dengan ALPI. “Kalau kami diminta penjelasan sama kejari, akan kami jelaskan apa adanya. Kami tidak pernah takut. Kami akan jelaskan apa adanya, jika tidak ada masalah,” ujarnya.
Yang sangat disesalkan pihaknya, pihak ALPI tidak pernah mempertanyakan kepada pihaknya terkait masalah ini. “Mereka demo ke dewan, langsung ke kejari. Kalau datangi ke disdik akan kami hadapi. Saya juga pernah jadi aktifis,” tukasnya. (ysd/yt)