Madurazone.co, Sumenep – Sidang paripurna RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) di DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur tidak dihadiri bupati A. Busyro Karim. Wakil bupati Sumenep Achmad Fauzi hadir dan membacakan nota penjelasan atas RPJMD.
Kabarnya ketidak hadiran orang nomor satu di lingkungan pemkab Sumenep itu karena sedang ada agenda di Jakarta. Sehingga, wakil bupati (wabup) yang menghadiri sidang paripurna menentukan arah pembangunan kota Sumekar.
Dalam pembacaan nota penjelasan itu wabup menjelaskan, pada kesempatan ini pihaknya inginkan menyampaikan beberapa poin target yang akan dicapai Sumenep. Indeks pertumbuhan ekonomi harus naik, pada awal hanya 6,43 persen dan diharapkan naik menjadi 6,79 persen.
“Itu selama periode 2016 hingga 2021. Yakni, masa kepemimpinan kami,” kata Achmad Fauzi.
Demikian pula dengan tingkat inflasi, di awal hanya sekitar 4.50 diharapkan mencapai 5,10 pada periode 2021. “Otomatis, akan berpengaruh kepada tingkatkan kemiskinan. Makanya tingkat kemiskinan harus ditekan menjadi 15,47 dari pemerintahan awal 18,9 persen,” ujarnya.
Pria yang juga sebagai Politisi PDIP ini menuturkan, tingkat pengangguran juga diprediksi akan menurun. Yakni, dari 3,31 bisa menjadi 2,24 persen. “Sementara IPM (Indeks Pembangunan Manusia) harus naik dari awal 63,12 persen, menjadi 68,31 persen,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan sebagai tolak ukur pendapatan perkapita. “Pada periode 2021 ini diharapkan bisa mencapai 34,321 triliun dari periode awal 23.247 triliun,” tuturnya. (yt)