Madurazone.co, Sumenep – Dana Desa (DD) di 8 desa di kecamatan Giligenting, Madura, Jawa Timur diduga tidak diterima utuh. Pasalnya, anggaran APBD dan APBN itu diduga masih diminta pihak kecamatan sebagai upah tim verifikasi.
Informasi yang berhasil dihimpun madurazone.co, DD yang include di dalamnya Alokasi Dana Desa (ADD) 2016. Nominalnya, diperkirakan masing-masing desa Rp 5 juta. Permintaan dengan dalih untuk upah tim verifikasi dana yang sudah bekerja.
“Kami diminta menyerahkan uang Rp 5 juta oleh pak camat, katanya untuk dana verivikasi tim yang bekerja dikecamatan,” kata salah seorang aparatur Desa di Giligenting yang meminta namanya dirahasiakan.
Dia menuturkan, dengan terpaksa pihak desa memberikan kepada oknum cepat. Sebab, dikhawatirkan akan dipersulit pengurusan di kecamatan. “Pasti la kami ngasih, kalau dipersulit di kecamatan bagaimana. Kami juga yang ribet. Saat ini sudah pensiun camatnya,” ujarnya..
Menurutnya, permintaan setoran dana di Kecamatan yang terdiri dari 8 Desa ini, bukan kali pertama terjadi, terhadap program lain pun pihak camat bisa dipastikan meminta bagian kepada para kades yang ada dikecamatan Gili Genting.
Camat Gili genting Amirul Musliminal, yang saat ini sudah pensiun membantah adanya permintaan uang ke desa atau istilah penyunatan. Bahkan, mantan Kabag Humas DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur ini mengaku siap dilakukan klarifikasi.
“Tidak pernah. Saya sama sekali tidak pernah meminta bagian dana desa dan alokasi dana desa. Silahkan dikroscek dan dibuktikan saja,” kilahnya.
Bahkan, pihaknya mengaku tidak pernah memotong dana apapun, karena dana yang turun ke Desa itu merupakan hak setiap desa untuk mengelolanya.
“Saya memiliki hubungan baik dengan para Kades, tidak pernah saya sampai meminta bagian kepada mereka,” pungkasnya. (yasid/yt)