Madurazone.co, Sumenep- Sejumlah aktifis yang tergabung dalam Sumenep Corruption Watch (SCW) dan Pemuda Anti Korupsi (PAK) menggelar audensi ke kantor bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur Senin 15/8/2016. Mereka mempertanyakan pembangunan dua gedung Dinas kesehatan (dinkes) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana.
Versi aktifis, dua gedung dengan biaya Rp 4 miliyar itu disinyalir tidak sesuai spek. Sehingga, hasil kualitas dari pembangunan gedung itu sangat tidak layak. Bahkan, nyaris roboh. Tidak hanya itu, aktifis juga menilai ada permainan antara pemerintah dan rekanan dalam proyek tersebut.
“Kami meminta klarifikasi dari Sekdakab Sumenep selaku ketua tim anggaran terhadap ketidakberesan pembangunan dua gedung tersebut. Yang kami sinyalir tidak sesuai spek,” kata Mohammad Tuffa dalam audiensi di lantai dua Pemkab Sumenep.
Menurutnya, pihaknya menilai proyek dengan nanggaran lebih dari 4 Miliyar dari APBN tersebut dianggap gagal. Apabila dilihat pembangunannya sangat memprihatinkan. “Coba lihat saja, bagaimana kondisi bangunan saat ini. Terkesan tidak layak ditempati,” ujarnya.
Kabag Pemerintahan Setkab Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya menuding para aktivis gagal faham atas pembangunan tersebut. “Pembangunan itu sudah melalui perencanaan dan pengkajian secara matang. Kalaupun ada indikasi apapun yang dituduhkan mereka, kami tidak bisa memberikan penjelasan. Proyek itu sudah ada pelaksananya dibawah,” katanya. (ysid/yt)