Madurazone.co, Nusantara – Imam besar Masjid Istiqlal menolak rencana aksi demo yang konon akan di lakukan pada tgl 4 – November. Para pendemo yang sebagian sudah berkumpul di Masjid Istiqlal langsung mendapat siraman rohani yang tiba – tiba menyadarkan mereka atas kekhilafan dan kekeliruannya dalam menanggapi suatu isu yang sebetulnya kurang mereka pahami.
Imam besar Mesjid Istiqlal menyampaikan bahwa dirinya sudah menyaksikan cuplikan video pidato Ahok sebelum di edit dan beliau sama sekali tidak ada menemukan konteks penistaan sebagaimana yang di tuduhkan oleh sebagian pihak. Dan video tersebut juga sudah di saksikan oleh para pakar hukum dan pengamat dan mereka sama – sama tidak menemukan sama sekali adanya indikasi penistaan agama.
Dalam hal ini Imam besar Mesjid Istiqlal menyarankan agar umat Islam dapat lebih cermat menyikapi segala sesuatu termasuk isu – isu politik yang sedang berkembang yang sarat dengan trik dan intrik dari lawan politik demi mencapai tujuan tertentu.
Malah imam besar Mesjid Istiqlal ini merasa malu dengan sikap sebagian pihak yang telah dengan sengaja memperalat agama islam sebagai tunggangan politik murahan. Kehormatan dan kewibawaan agama Islam itu sendiri malah telah jatuh dan ambruk akibat ulah dari oknum politik itu sendiri yang telah menempatkan nilai agama berada jauh di bawah kepentingan politik yang kotor.
Dimana lagi kehormatan suatu agama bila ia telah di tempatkan jauh di bawah pijakan politik oknum tertentu?
Karena itu Imam besar Mesjid Istiqlal menyarankan agar umat Islam lebih cerdas dan lebih dewasa dalam bersikap dan berfikir.
Tuhan tidak pernah tinggal diam. Ia akan selalu berdiri di pihak yang teraniaya. Dan Tuhan akan selalu berdiri di barisan orang benar.
Buni Yani adalah orang yang dengan sengaja mengedit video pidato Ahok lalu mengedarkannya kepada publik. Video editan ini jelas telah melakukan pembohongan publik dan telah secara langsung melakukan fitnah kepada pihak lain yaitu Ahok. Maka sebagai umat beragama, kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan sendiri akan memberikan hukuman kepada Buni Yani atas tindakannya yang telah merugikan pihak lain.
Pada hari ini sebelum pukul 23:59 Wib, saya percaya mujizat akan terjadi. Buni Yani akan menerima hukuman langsung dari Tuhan atas tindakan dan perbuatan kebohongannya, dan mereka yang telah tertipu oleh kebohongan video Buni Yani maupun yang salah kaprah terhadap isu politik akan segera sadar dan insyaf dan berbalik meminta maaf kepada Ahok atas kesalahan dan kekeliruan mereka.
Ini adalah doa saya dan doa kita bersama yang pasti akan segera di jawab oleh Tuhan sebelum Matahari terbenam hari ini juga.
Gunawan Wukirman mengaku Salut sama Imam besar masjid Istiqlal ini Prof Dr Nasaruddin Umar sekaligus mantan rektor PTIQ Jakarta (perguruan tinggi Ilmu Al Qur’an ) menyatakan tidak ada penistaan agama oleh Ahok. (zi/red)