Madurazone.co, Sumenep – Penebusan beras untuk keluarga sejahtera (rastra) di Sumenep, Madura, Jawa Timur hingga menjelang tutup 2016 belum mencapai 100 persen. Hingga beras bersubsidi masih tertebus baru 91 persen, dengan begitu ada 9 persen yang hingga saat ini belum tertebus.
Data di bagian perekonomian Setkab Sumenep, Pagu raskin untuk Sumenep sebesar 20.940 ton. Sementara yang tidak tertebus sekitar 1.884 ton atau sekitar 9 persen dari total Pagu yang ada. Padahal, batas akhir penebusan raskin berakhir pada 15 Desember mendatang.
Kabag Perekonomian Setkab Sumenep Moh. Hanafi menjelaskan, memang masih besar raskin yang tidak tertebus. Dan, Desa hanya ada waktu sekitar 2 hari lagi dari batas akhir yang ditentukan. “Makanya, pihak desa hendaknya cepat melakukan penebusan rastra tersebut. Agar cepat dinikmati warga miskin,” katanya.
Mantan camat Lenteng ini menuturkan, apabila dalam hingga batas akhir yang ditentukan tidak ditebus, maka hampir dipastikan akan hangus. “Pasti hangus, hanya saja kami berharap penebusan raskin minimal sama dengan tahun sebelumnya bisa mencapai 98 persen, syukur-syukur bisa melebihi target,” ucapnya.
Menurutnya, kendala yang paling signifikan dialami dalam penebusan raskin itu karena sistem Cash and carry. ” Bayar di awal sebelum distribusi raskin dapat memberatkan Kepala Desa, karena mereka harus mencari dana talangan dulu,” pungkasnya. (nr/red)