Madurazone.co, Sumenep – Sorotan terkait bantuan sapi melalui dinas peternakan (Disnak) Sumenep, Madura, Jawa Timur akhirnya direspon. Tim dari Disnak langsung turun ke lapangan memantau bantuan sapi yang sudah diterima penerima manfaat. Tim memantau bantuan di Kecamatan Rubaru dan Ambunten.
Dalam meninjau bantuan, tim dari Disnak didampingi rekanan, dewan, LSM dan Media. Tim langsung mengecek bantuan tersebut, mulai dari jumlah hingga ukuran dari barang tersebut. Dari hasil pantauan tim bantuan yang diberikan sudah sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dan spek yang sudah ditentukan.
Memang, belakangan ini ada sorotan dari kalangan dewan kalau bantuan sapi tidak sesuai juknis. Di mana bantuan diberikan hanya 4 ekor yang seharusnya lebih. Sementaranya ukurannya disinyalir tidak sesuai spek. Nah, kenyataan ini dibantah dengan bukti di lapangan yang sesuai dengan juknis yang sudah ditentukan.
Kepala Disnak Sumenep Arief Rusdi menjelaskan, bantuan sapi itu ada dua program. Satu melalui POKIR (program pokok pikiran) dan satu lagi melalui DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). Untuk program POKIR merupakan program Dewan yang lewat dinas. “Ini pengadaanya melalui rekanan,” katanya kepada wartawan.
Dia mengungkapkan, untuk program POKIR jumlah bantuan ditentukan oleh dewan, yakni sebanyak 4 ekor. “Jadi, tudingan bantuan hanya 4 ekor dari DBHCHT itu salah sasaran. Jadi, setelah kroscek ke lapangan tudingan itu tidak benar, sebab itu merupakan program POKIR. Jadi sudah benar 4 ekor. Sesuai kroscek di lapangan,” ucapnya.
Menurutnya, program bantuan dari DBHCHT itu sebanyak 5 ekor. Dan, itu disalurkan kepada kelompok. “Jadi, semua bantuan yang ada di lapangan sudah sesuai dengan juknis dan speknya. Jadi, kami pastikan tidak ada masalah. Hanya salah paham saja,” tuturnya.
Sementara dari sisi ukuran sapi juga dipastikan sudah sesuai. Dari dua Kecamatan Ambunten dan Rubaru terungkap sesuai spek. Yakni, 110 sampai 111 cm, ternyata sudah sesuai spek malah sampai ada yang mencapai 115 cm. Itu dari hasil pengukuran yang dilakukan tim di lapangan.
Kabid Budidaya dan Pengembangan Ternak Moh. Fajar menjelaskan, bantuan dari Disnak itu untuk POKIR sebesar Rp lebih dari 4 miliyar, sementara untuk DBHCHT sekitar Rp 1,4 miliyar. “Bantuan itu sudah disalurkan untuk sejumlah kelompok di sejumlah kecamatan,” katanya kepada media.
Dia mengungkapkan, untuk kelompok penerima di program POKIR cukup banyak. Sementara kalau DBHCHT sebanyak tahap pertama 55 ekor dengan 7 Kecamatan dan tahap kedua sebanyak 90 ekor di 9 kecamatan. “Kami harap masyarakat menerima dengan penuh syukur, dan hendaknya dikomunikasikan. Jika ada sesuatu tinggal dikonfirmasi dulu kepada kami,” tuturnya . (nr/yt)