Madurazone.co, Sampang – Banjir yang melanda Empat Kelurahan dan satu desa di Pamekasan, Madura, Jawa Timur Selasa Malam (3/1/2017) dipastikan yang terparah. Itu apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, ketinggian air mencapai dua hingga tiga meter.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan Budi Cahyono mengakui banjir yang melanda itu merupakan yang terbesar. Ketinggian air mencapai 2 hingga 3 meter. “Kalau sebelumnya, sejak tahun 1999, ketinggian banjir hanya berkisar satu meter saja,” ujarnya.
Menurutnya, daerah paling parah di terjang banjir terjadi di Kelurahan Gladak Anyar. Utamanya di Jalan Sersan Masrul. Akibatnya, warga harus diajak untuk mengungsi. “Jika tidak dilakukan evakuasi maka dipastikan akan berbahaya. Maka pihaknya memilih untuk evakuasi saja,” ungkapnya.
Memang, sambung dia, banjir yang menerjang Pamekasan ini jelas merugikan warga. Sebab, rumah warga dipastikan mengalami kerusakan. Ditambah dengan fasilitas umum. “Hanya saja, kami belum bisa memberikan keterangan pasti jumlah kerugian yang didera akibat banjir,” tuturnya.
Banjir menerjang empat kelurahan dan satu desa. Yakni, Kelurahan Parteker, Jungcangcang, Patemun, dan Kelurahan Gladak Anyar. Serta Desa Lemper Kecamatan Pademawu. Banjir tersebut terjadi pada Selasa Malam (3/1/2017), akibat sungai yang tidak bisa menampung debit air. (nz/red)