Madurazone.co, Sumenep – Siswa SDN Bilapora Rebba II, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur terpaksa menggelar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di Balai desa setempat. Itu terjadi lantaran sekolah negeri tersebut disegel, sehingga siswa tidak bisa masuk ke dalam sekolah.
Informasi yang berhasil dihimpun, desas -desus penyegelan itu diduga terjadi karena kepala sekolah memiliki hutang kepada salah satu warga. Hutang tersebut mencapai Rp 35 juta. Pinjaman itu dilakukan karena untuk melanjutkan pembangunan DAK (Dana Alokasi Khusus) belum keluar termin ketiga.
Maklum, sekolah tersebut mendapatkan dana rehabilitasi menggunakan DAK sebesar Rp. 21.988.000.000. Dana itu melalui anggaran tahun 2016. “Karena dana belum keluar termin ketiga, maka saya diminta kepala sekolah untuk mencari dana talangan. Bilangnya tanggungjawab kepala sekolah untuk membayar setelah termin keluar,” kata Ramli penjaga sekolah.
Sayangnya, sambung dia, setelah termin keluar ternyata tidak ada pembayaran yang dilakukan Kasek. Padahal, dana pinjaman itu sudah dibelanjakan untuk kayu dan yang lainnya. “Namun, ternyata setelah termin ketiga cair ternyata tidak ada pembayaran, kami bingung siapa yang mau bertanggungjawab. Ya, mungkin kesal akhirnya disegel,” ungkapnya.
Kepala sekolah SDN Bilapora Rebba II Sri mengakui jika sekolahnya disegel karena masalah hutang piutang. Hanya saja, dirinya menepis jika lembaganya punya hutang. “Sampai sekarang kami tidak tahu jika lembaga punya hutang. Kami tidak merasa menyuruh orang untuk ngutang kok,” katanya.
Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Lenteng, Moh Ridwan, mengaku sudah mengetahui adanya penyegelan SDN Bilapora Rebba II itu. “Katanya masalah hutang piutang. Nanti akan kami sampaikan ke dinas untuk segera diselesaikan. Dan, siswa kembali belajar di sekolah,” tukasnya.
Pantauan madurazone.co, masing-masing pintu kelas disegel menggunakam kayu. Kayu tersebut dibuat melintang sehingga pintu tidak bisa dibuka. (yas/yt)