Madurazone.co, Sumenep – Pekerjaan Tangkis Laut di Desa Masakambing, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur diprotes mahasiswa. Sebab, diduga pekerjaan melalui anggaran dana desa (DD) tidak sesuai spek. Bahkan, kabarnya mahasiswa sempat menghentikan proses pekerjaan itu.
“Dari pantauan kami di lapangan, pekerjaan DD ini tidak sesuai spek, bahkan pekerjaannya amburadul dan membutuhkan waktu cukup panjang. Tidak ada alasan untuk tidak menghentikan pekerjaan itu,” kata Busri, salah satu aktifis Mahasiswa.
Menurutnya, indikasi ketidak sesuaian dengan spek adalah campuran cor yang digunakan lebih banyak pasir dibandingkan semen, sehingga kualitasnya dipastikan tidak akan tahan lama. “Kami menduga pekerjaan itu terkesan asal-asalan. Sehingga, tidak perlu dilanjutkan dan dihentikan saja,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya tidak mau dalam program tersebut hanya dijadikan bancakan saja. Yakni, mempertebal kantong pribadi. “Ini jelas pelanggaran dan harus disikapi serius oleh pemerintah, termasuk kecaman atau bahkan Kabupaten. Biar dana desa memberikan manfaat,” ucapnya.
PJS Kades Masakambing Idris Hannan membantah jika ada penghentian pekerjaan. Mahasiswa hanya saja memgawal pembangunan melalui dana desa. “Ya, bagi kami tidak masalah. Ini hanya kontrol dan ini bagian dari kontrol kepada kami,” katanya melalui sambungan telepon.
Yang menjadi perhatian mahasiswa, sambung dia, itu berkaitan dengan lamanya pekerjaan program tersebut. Namun, pekerjaan Tangkis laut ini berkaitan dengan cuaca. “Ini kan pekerjaan di laut, kalau berkaitan dengan cuaca kan tidak bisa diprediksi,” tukasnya.
Camat Masalembu Heru mengaku belum mengetahui adanya aksi penghentian proyek DD di desa setempat. “Saya baru pindah mas, jadi belum tahu mengenai upaya penggagalan proyek itu, nanti saya kroscek dulu kebawah ya,” ujarnya singkat. (yas/red)