Satu Tahun Busyro-Fauzi ; Jubriyanto : Pendidikan dan Kesehatan Harus Jadi Atensi!

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep -Duet Dr. A Busyro Karim -Achmad Fauzi memimpin Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sudah berjalan satu tahun. Berbagai kritik dan harapan disampaikan sejumlah kalangan, termasuk dari anggota dewan asal Kecamatan Lenteng Jubriyanto.

Anggota Komisi IV DPRD Sumenep ini meminta masalah pendidikan dan kesehatan harus menjadi atensi. Sebab, selama satu tahun dua kebutuhan dasar masyarakat diperkirakan belum menampakkan hasilnya dan masih terkesan amburadul. “Dalam kampanye juga pernah di dengungkan, realisasinya harus ditunjukkan,” katanya.

Muat Lebih

Politisi PKS ini menuturkan, dari sisi kesehatan masih banyak masyarakat yang mengeluh, khususnya berkaitan dengan pelayanan di RSUD dr. Moh. Anwar dan juga sejumlah pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas). “Ada yang mengeluh pelayanan medis, tenaga medisnya kurang ramah dan lainnya, ada juga yang masalah administrasi,” katanya.

Jubriyanto mengungkapkan, pelayanan SPM juga masih banyak yang dikeluhkan, yakni warga dipersulit padahal sangat dibutuhkan. “Beberapa waktu lalu, ada yang sampai pulang dari rumah sakit karena tidak ada dapat SPM. Seharusnya, masyarakat harus menjadi raja di birokrasi ini. Karena dia objek pelayanan,” tuturnya.

Untuk itu, terang dia, masalah kesehatan ini harus diperioritaskan, agar pelayanan secara menyeluruh bisa diterima masyarakat. “Jadi, jangan hanya sebatas wacana gratis. Setelah satu tahun ini harus lebih baik, dan pelayanannya prima,” ucapnya dengan nada menghimbau.

Dari sisi pendidikan, Menurut Jubriyanto, juga harus masuk skala perioritas. Sebab, pelaksanaan pendidikan masih belum sukses, terutama berkaitan dengan mutu pendidikan. “Mutu pendidikan harus lebih berkualitas. Jadi, sekolah jangan hanya formal prestasi harus digalakkan khususnya dalam kancah nasional,” tuturnya.

Selain itu, pendidikan juga harus dilihat dari SDM nya, Kasek yang masih banyak dijabat PLT harus definitif. Sehingga, KBM (Kegiatan belajar mengajar). “Sarananya juga harus maksimal. Salah satunya sekolah rusak diperhatikan. Perbaikan jangan menonton di satu tempat. Dua poin penting pendidikan dan kesehatan harus menjadi perhatian pemerintah ke depan,” tuturnya. (nr/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.