Woow, Anggaran Bimtek ke Lombok Telan Rp 140 juta, Disbudparpora Dinilai Hamburkan Anggaran

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Rencana Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ke Pulau Lombok menuai protes. Pasalnya, anggaran yang digunakan cukup besar hingga mencapai Rp 140 juta dengan dikemas bimbingan teknis (bimtek).

“Anggaran sebanyak itu jelas untuk penghamburan. Apalagi, hanya belajar masalah wisata halal. Bahkan, kami menduga hanya sebatas pelesiran bermodus bimtek. Jadi, akan kami Pantau secara detil masalah ini,” kata Sahrul Gunawan aktifis Sumenep Independen (SI).

Muat Lebih

Menurutnya, jika memang pemerintah daerah hendak mengelola objek wisata di Sumenep menjadi wisata halal, langkah yang tepat bukanlah pelesiran ke Lombok, melainkan membangun komunikasi yang baik dengan Ulama dan Ormas Islam yang ada di Sumenep.

“Pasti akan banyak muncul konsep-konsep cemerlang dari mereka, dan saya juga yakin kalau cuma teknis makanan halal dan bagaimana hotel menyiapkan peralatan ibadah, mereka juga dapat memberikan konsep yang bagus,” tegasnya.

Aktifis asal Giligenting ini menuturkan, Lombok yang dipilih menjadi objek terlalu jauh. Padahal ada Banyuwangi yang diketahui menjadi daerah paling sukses dalam promosi dan publikasi wisata. “Jadi, tidak perlu jauh. Disaat pemerintah komitmen efisiensi, tapi malah ini menghamburkan,” ungkapnya.

Jadi, pihaknya mempertanyakan kebijakan belajar wisata halal ke Lombok. Ini juga harus menjadi kajian ulang, agar dana yang digunakan bisa dimanfaatkan kembali untuk kepentingan masyarakat.

Kepala Disparbudpora Sumenep, Sufiyanto mengklaim bahwa kegiatan tersebut sudah sesuai dengan aturan dan Peraturan Bupati (Perbup). “Semuanya sudah diatur mas, biaya perjalananya sekian, hotelnya dimana dan makannya dimana, angggaran Rp 140 juta itu sudah susuai dengan aturan yang ada,” terangnya.

Seperti diketahui, Bimtek ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat itu digelar dalam rangka persiapan Sumenep Visit Year 2018, dan rencananya akan berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 14-16 Maret 2017 dengan peserta sebanyak 30 orang, mulai dari Pokdarwis, dari Desa Wisata dan perwakilan Media. (yas/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.