Madurazone.co, Sumenep – Jumlah pendamping korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Sumenep, Madura, Jawa Timur disoal. Pasalnya, jumlah pendamping KDRT itu sangat minim, dan hanya berjumlah lima orang saja.
“Jumlah pendamping tidak sebanding dengan jumlah masyarakat dan luas wilayah. Sementara kasus lumayan cukup tinggi,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Sumenep, R Herman Poernomo.
Dia menuturkan, kasus KDRT di Kabupaten ujung timur pulau Madura setiap tahunnya mengalami peningkatan. Jadi, seharusnya setiap kecamatan ada satu pendamping. “Nah, jumlah yang ada di pastikan sangat tidak ideal. Jadi, perlu ada penambahan,” tuturnya.
Sebab, sambung dia, secara rasional Jumlah penduduk kabupaten berada di ujung timur pulau madura mencapai 1 juta lebih yang tersebar di 330 desa di 27 Kecamatan, baik daerah kepulauan maupun daratan. Jadi, jumlah pendamping yang ada di luar ekpektasi. (nr/yt)