Madurazone.co, Sampang – Ada tiga perioritas utama untuk pembangunan Madura, Jawa Timur. Tiga perioritas itu bersentuhan langsung dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat pulau garam. Yakni, peningkatan produktfitas jagung hybrida, pembangunan geomembran untuk garam dan pembangunan SMK mini di pondok pesantren.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo. Menurut Soekarwo produktifitas jagung Hybrida itu sangat penting untuk dilakukan, karena di Madura masih rendah. Dari hasil riset UTM Bangkalan, Jagung hibrid mampu menghasilkan 8 – 10 ton per hektar, lebih banyak dari jagung lokal Madura, yang hanya menghasilkan 3,5 – 4 ton per hektar.
“Maka, kami minta bupati di Madura agar menyiapkan masing-masing di daerahnya empat bidang tanah seluas 2.500 hektar guna ditanami bibit jagung hasil riset UTM ini. Pemprov siap mengganti bibitnya jika terjadi kegagalan panen,” ungkapnya.
Sementara pembangunan Geomembran untuk Garam, menurut Soekarwo juga sangat penting agar tidak bercampur tanah. Sehingga, kualitas bola kristal itu akan semakin bagus dan bisa ditampung industri. “Jadi, akan menjadi garam industri dan tidak akan impor lagi. Lokasi pengembangan antara dua kecamatan, yakni Kecamatan Sreseh dan Kecamatan Pengarengan,” ungkapnya.
Gubernur dua periode ini mengungkapkan, sebagai upaya pembangunan SDM di Madura, maka pembangunan SMK mini di ponpes-ponpes yang ada di Madura. Sehingga, akan memiliki skill atau keterampilan. “Dan, unggulan ini bisa berjalan jika didukung oleh ulama dan umaro, ” tukasnya. (nz/red)
