Madurazone.co, Sumenep – Polres Sumenep mulai mendalami dugaan penyimpangan distribusi bahan bakar minyak (BBM) melalui Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di Desa Masalima. Pendalaman atas laporan itu dilakukan oleh pihak Intelkam korp Bhayangkara.
“Masalah dugaan penyimpangan APMS masih kami dalami. Itu dilakukan oleh pihak Intel untuk menelusuri masalah ini. Apalagi, di desa Masalima terdapat dua APMS. Maka perlu diteliti, ” Kat Kapolres Sumenep AKBP H. Joseph Ananta Pinora.
Dia mengungkapkan, pihaknya perlu melakukan kajian, apa ada pidana dalam laporan yang diterima pihaknya. “Pihaknya tetap harus hati-hati dalam masalah distribusi. sebab, dilakukan secara menyeluruh. Termasuk, juga distribusi menggunakan tanker yang disediakan pertamina atau lainnya, ” ungkapnya.
Menurut perwira dengan dua melati di pundak ini, pihaknya juga harus berpikir panjang. Apalagi, dilakukan penegakan hukum apakah distribusi BBM. Khawatir malah menjadi kelangkaan BBM. “Intinya, kami ingin solutif. Makanya dilakukan kajian, agar di dapat skema yang terjadi di lapangan, ” tuturnya.
Pinora menambahkan, juga soal laporan masyarakat tidak menerima BBM dengan harag sesuai HET juga akan didalami. Termasuk, pola distribusinya. “Intinya, laporan yang masuk ini pasti kami tindaklanjuti, dan saat ini sudah dikaji di Intel, ” tukasnya.
APMS 56.694.02 Desa Masalima, Kecamatan Masalembu di laporkan ke Polres Sumenep. Itu lantaran diduga terjadi penyimpangan dalam operasi yang dilakukan. Salah satunya, APMS tidak menjual BBM melalui dispenser, melainkan langsung kepada sub penyalur. Sehingga, meresahkan masyarakat. Selain, harga dinilai tidak sesuai HET. Dan dugaan lainnya. (nz/yt)
