Nia Kurnia Fauzi : Jadikan Pancasila Pandangan Hidup

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Hari lahir pancasila yang jatuh 1 Juni ini disambut dengan suka cita warga pelosok negeri. Namun, pancasila ini hendaknya tidak hanya sebatas uforia dan wacana belaka, melainkan harus diimplementasikan dalam kehidupan warga sehari-hari.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sumenep, Nia Kurnia Fauzi. Istri Wakil Bupati (Wabup) ini menegaskan, Pancasila harus dipahami sebagai pandangan dan pegangan hidup. Itu harus dilakukan, sebab kehadirannya sudah bersifat memaksa. “Memaksa karena ia menjadi ideologi bangsa. Sehingga, harus menjadi pandangan hidup semua warga Indonesia. Dan tidak mengabaikannya, ” katanya.

Muat Lebih

Apalagi, sambung dia, jika Pancasila diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka akan memberikan energi positif bagi kehidupan manusia. Sebab, di dalamnya mengandung unsur Ketuhanan dan Kemanusian yang luar biasa. “Pancasila jika diamalkan, akan membawa hubungan kita dalam bertuhan, bernegara dan bersosial antara sesama lebih bagus, ” ungkapnya.

Nia Kurnia mengungkapkan, mengamalkan Pancasila akan menjadi perekat persatuan hubungan antara masyarakat, tak peduli beda agama, suku, ras maupun perbedaan lainnya. “Sehingga sekat dan konflik horisontal tidak akan terjadi dalam kehidupan. Pancasila mengakomodir yang majemuk, otomatis toleransi sangat dijunjung, ” tuturnya.

Sehingga, hubungan manusia antara manusia akan menjadi harmonis. Tidak akan ada lagi saling fitnah, menghina atau bahkan menyakiti yang berujung konflik. Keamanan dan kedamaian akan diperoleh oleh lapisan masyarakat. “Tidak mudah menjustice seseorang, persoalan akan selalu dimusyawarahkan. Inilah esensi Pancasila, ” tuturnya.

Untuk itu, terang dia, pancasila jangan hanya dibaca sila-per sila saja, namun harus dipahami makna yang tersirat. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak menerima Pancasila sebagai falsafah hidup dalam bernegara. “Founding father kita merumuskan pancasila tidak mudah, berkeringat dan butuh pengorban. Dan, ternyata mencakup semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara kita, ” ucapnya.

Selain itu, menurut Wanita dengan penampilan sederhana, Pancasila mengajarkan kepada warga Indonesia untuk memberikan perlakuan sama. Otomatis, tidak ada minoritas atau mayoritas, tidak ada kelas ke II. “Dari sisi ekonomi, semua warga dituntut sejahtera, nah negara di sini yang hadir. Jadi, Pancasila sudah komplit, tak perlu dipertentangkan kembali, ” ungkapnya.

Maka dari itu, warga Indonesia termasuk Sumenep hendaknya menjadikan pancasila sebagai pegangan hidup, dan menjadi harga mati. “Tidak usah terprovokasi kepada hal lain. Amalkan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Kami yakin tidak akan merugi. Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika Harga Mati, ” tukasnya. (nz/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.