Madurazone.co, Sumenep – Pemberian dana talangan untuk biaya kunjungan kerja (kunker) annggota legislator oleh Ketua DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur Herman Dali Kusuma mulai menjadi bola liar. Bahkan, sejumlah kalangan mulai mempertanyakan aset politisi PKB ini.
Sebab, dana talangan yang dikeluarkan tidak sedikit. Terkadang dana talangan itu mencapai Rp 800 juta, dan itu diambil melalui kantong pribadinya. Padahal, anggaran untuk kunker itu sudah ada pada APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) 2017. Sehingga, menjadi spekulasi sejumlah pihak.
“Dana yang dikeluarkan untuk menalangi kunker cukup besar, mencapai ratusan juta rupiah. Jadi, sangat wajar jika kami curiga atas aset yang dimiliki ketua DPRD. Bayangkan, talangan yang dikeluarkan hampir satu miliyar, ” kata aktifis Sumenep Independen (SI), Sahrul Gunawan.
Kebijakan itu, sambung dia, tentu saja sangat aneh. Sebab, kunker itu sudah anggarannya. “Anggaran yang sudah ada, tentu saja tinggal diajukan untuk dicairkan jika digunakan. Kalau sudah cair, silahkan berangkat. Masak susah sih, ” ujarnya.
Aktifis asal kepulauan Giligenting ini malaj curiga, khawatir pelaksanaan kunker dinilai kurang strategis. Sehingga, pencairannya rumit. “Ini hanya dugaan kami, atau mungkin terlalu sering. Sehingga, harus menggunakan dana talangan, ” ungkapnya.
Selain itu, Sahrul menambahkan, pihaknya mempertanyakan aset yang dimiliki oleh ketua DPRD Sumenep. Sebab, sebagai wakil rakyat tentu dana ratusan juga untuk talangan perlu dipertanyakan. ” Ini harus menjadi atensi publik, soal dana ratusan juga yang hanya untuk talangan, ” ucapnya.
Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma mengakui adanya dana talangan yang dikeluarkan dirinya. Bahkan, dirinya mengklaim bisa mencapai Rp 800 juta. “Untuk maksimalisasi anggaran kami menggunakan dana talangan. Ini murni dari pribadi, ” ungkapnya. (nz/yt)