Dapat Pengaduan Siswa Ditolak Mendaftar, DPKS Sidak Sekolah

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Dewan Pendidikan Sumenep (DPKS) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sumenep, Madura, Jawa Timur. Itu dilakukan lantaran ada pengaduan jika sekokah negeri itu menolak pendaftaran siswa baru diluar zona melalui online.

“Sidak ini kami lakukan setelah mendapat informasi dari masyarakat untuk mengkroscek kebenaran informasi itu,” kata anggota DPKS, Badrul Arrozy.

Muat Lebih

Saat ini kata Badrul, siswa yang yang ditolak telah mendaftar di SMP Negeri di kecamatan lain. Namun setelah hendak daftar ulang, dia mengaku mendapatkan telepon dari salah seorang yang mengaku pihak sekolah SMP 2 Sumenep dan menginformasikan bahwa siswa itu diterima melalui jalur ofline.

Mendengar informasi tersebut, siswa itu langsung mencabut berkas pendaftarannya di sekolah yang kedua kali dia mendaftar. Kemudian berkas tersebut diserahka kepada pihak sekolah di SMP 2.

Padahal kata Badrul, jika salah satu siswa telah dinyatakan diterima di satu sekolah, maka tidak diperbolehkan untuk mendaftar di sekolah lain dengan jenjang yang sama. “Mekanisme begitu, kalau misalnya siswa itu sudah terdaftar baik online maupun ofline di satu sekolah, maka tidak boleh sekolah lain menerimanya,” jelasnya.

Kendari demikian, pihaknya mengaku akan melihat komitmen pihak sekolah terkait aduan masyarakat tersebut.

Karena ini secara syarat sudah
tidak lengkap, tidak mencabut berkas sekolah yang SMP pinggiran, malah langsung nyelonong masuk di SMP 2. “Itu tidak boleh diterima, secara aturan sudah jelas, tertuang di peraturan Kepala Dinas Pendidikan setempat,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Sekolah SMP 2 Sumenep, Nanik Mujuati menjelaskan, secara keseluruhan jumlah siswa baru yang masuk di lembaganya sebanyak 321 baik secara online maupun ofline.

“Ofline ada 22 siswa, berarti sisanya melalui seleksi online,” tuturnya.

Untuk itu, pihaknya menyimpulkan target secara online tidak tercapai dengan kuota rombel 11 kelas, sehingga harus membuka pendaftaran kembali melalui jalur seleksi ofline.

“Untuk menutupi ketidak tercapaian itu, maka kami rekrut secara ofline melalui jalan pengusulan ke Disdik setempat terlebih dulu,” papar perempuan yang akrab disapa Nanik ini. (nz/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.