Duga Lelang Proyek Ada Kongkalikong, Kontraktor Demo Pemkab

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Pelaksanaan tender sejumlah proyek di Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman oleh LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) disorot. Pasalnya, pelaksanaan itu dinilai tidak objektif dan ada kesan permainan atau kongkalikong.

Hal tersebut terungkap dari aksi yang digelar Forum Kontraktor Sumenep (FKS). FKS ini melakukan aksi di depan kantor bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur. Mereka menggelar orasi secara bergantian terkait tidak fairnya proses lelang. Hingga adanya dugaan dominasi proyek oleh satu kontraktor.

Muat Lebih

Setelah puas melakukan orasi, mereka langsung melakukan audensi dengan wakil bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Kabag Pembangunan Agus Dwi Syaputra. Terjadi debat yang cukup alot antara pihak pemkab dan kontraktor.

Kordinator aksi Imam Syafii menjelaskan, dalam pelaksanaan lelang diduga ada permainan. Indikasinya, hasil dari rekanan didominasi oleh satu rekanan cs. Padahal, banyak kontraktor di kota Sumenep. “Selain itu, pelaksanaan di waktu yang mepet. Ada yang digugurkan, ” ungkapnya.

Selain itu dia mengungkapkan, pelaksnaan tender di bawah 1 miliyar ternyata SKA. Padahal, seharusnya tidak usah. Jadi, pihaknya menduga kuat ada permainan dengan oknum di LPSE maupun dengan isntansi terkait. “Jadi, kami tidak paham ini permainan tingkat tinggi. Tapi, kami menduga kuat ada kongkalikong dengan oknum, ” ucapnya.

Untuk itu, terang dia, pihaknya meminta pihak terkait untuk membuka dokumen penawaran untuk bika secara umum. Itu agar tampak transparan dan bisa diketahui. “Bukan soal kami kalah. Tapi, soal objektif. Kalau memang tidak ada kejanggalan ya kami legowo kok, ” tuturnya.

Wakil bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi intern untuk memastikan tudingan kejanggalan dari para kontraktor. “Kami akan evaluasi secara menyeluruh, termasuk tudingan keterlibatan oknum dalam proses lelang, ” katanya.

Dia menjelaskan, apabila memang ada bukti keterlibatan oknum pihaknya pasti memberikan sanksi secara tegas. “Apabila memang ada bukti, pasti akan menindak tegas. Soal masalah membuka dokumen penawaran, pihaknya masih berkordinasi dengan LKPP, ” tuturnya. (yas/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.