Madurazone.co, Sumenep – Dugaan kongkalikong dalam pelaksanan tender dalam sejumlah proyek terus menjadi bola liar. Buktinya, anggota meminta dugaan yang ditudingkan oleh sejumlah kontraktor kota Sumekar ini patut ditelusuri.
“Kami mengharap silahkan ditelusuri agar bisa dibuktikan apakah ada permainan atau tidak. Itu agar tidak hanya sekedar menjadi konsumsi publik yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, ” kata Akh. Zainurrahman, anggota komisi III DPRD Sumenep.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta untuk dilakukan evaluasi atas pelaksanaan tender sebagaimana yang dituduhkan rekanan. Khawatir dalam permainan ada “poin” yang dikunci. “Nah, kalau ada yang kunci, misalnya persyaratan yang dikunci dan hanya miliki satu rekanan. Ini yang tidak boleh, jelas pengondisian, ” tuturnya.
Dia mengungkapkan, apabila dikuasai oleh sati rekanan tentu tidak masalah. Sebab, yang dihitung korporasinya bukan personnya. “Asalkan pekerjaanya tidak bersamaan. Sehingga, bisa dilakukan sesuai dengam jadwal yang ditentukan. Dan tidak akan tumpang tindih, ” tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya meminta untuk dilakukan kajian atas keluhan sejumlah rekanan tersebut. Supaya ada kepastian dan tidak kabur. “Apabila memamg sesuai dengan persyaratan dan tidak bertentangan dengan aturan, silahkan saja dilanjutkan, ” ungkapnya.
Sejumlah kontraktor di Sumenep beberapa waktu lalu melakukam demo ke kantor bupati Sumenep. Mereka menuding ada kongkalikong pelaksnaan tender proyek di dua dinas.
Wakil bupati Sumenep Achmad Fauzi memastikan akan melakukan evaluasi terkait masalah tersebut. Yakni, akan melakukan perbaikan ke dalam. (nz/yt)
