Madurazone.co, Sumenep – Retribusi Pasar Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur disinyalir terjadi kebocoran. Itu lantaran rupiah yang disetor ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) disinyalir tidak sesuai dari hasil pemungutan retribusi di lapangan.
Hal tersebut sebagaimana hasil investigasi yang dilakukan Koalisi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Sumenep. Versi LSM, setiap hari Minggu yang datang untuk menjual sapi di pasar Lenteng kisaran mencapai 1000 sapi. Sementara retribusi sebesar Rp 7.500. Dengan begitu, pendapatan perminggu saja bisa mencapai Rp. 7.500.000.
“Ternyata dari hasil retribusi yang dipungut itu hanya disetorkan 150-200 ekor sapi. Padahal, yang masuk sampao 1000. Jelas ini telah terjadi kebocoran. Maksimal yang disetor hanya sekitar 20 persen ke PAD oleh petugas, ” kata Bagus Junaidi, kordinator koalisasi LSM Peduli Sumenep.
Jadi, sambung apabila satu tahun maka dana yang diduga digelapkan itu bisa mencapai ratusan juta rupiah. “Bahkan, hasil investigasi kami, ada yang masuk ke dalam pasar ternyata tidak dikasih karcis, hanya dicatat saja. Ini juga yang menjadi dugaan kebocoran, ” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta Bupati Sumenep untuk nelakukan pemanggilan kepada pihak UPT. Pasar Lenteng guna meminta pertanggung jawaban. “Pihak terkait juga harus mengawasi atas kinerja penarikan retribusi pasar lenteng saat pasaran sapi,” ungkapnya.
Sementara Kabid Perdagangan Disperindag Sumenep Sukaris membantah jika terjadi kebocoran retribusi. Hasil retribusi semuanya disetorkan ke PAD. “Namun, saya tegaskan tidak sampai seribu sapi yang masuk di pasae Lenteng, di bawah, ” katanya tanpa mau menyebutkan data pasti karena datanya ada di kantor.
Dia mengungkapkan, masalah retribusi pasar itu memang rumit. Sebab, kadangkala pedagang sapi itu masuk tidak mau bayar, dan menyatakan hutang. “Jadi, kadangkala dibayarkan minggu berikutnya. Atau malah minggu berikutnya lagi,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak untuk meneliti kembali soal dugaan bocor itu. Sebab, semua pendapatan retribusi masuk ke PAD. (nz/yt)