Madurazone.co, Sumenep – Program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2017 di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Madura, Jawa Timur, terancam gagal. Alasannya, waktu pelaksanaan kegiatan sudah itu sudah mepet.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Edi Sutrisno menjelaskan, dengan mepetnya waktu, maka program hibah DBHCHT 2017 ditunda. Padahal, anggaranya mencapai Rp 8 miliar. “70 persen itu untuk dana hibah, 30 persen untuk program lain. Termasuk operasional, ” katanya.
Dia menegaskan, anggaran itu baru terserap hanya sekitar 4 persen dari total anggaran. Sementara sisanya tidak bisa terserap. “Makanya, kami meski harus menggarkan kembali di tahun depan, agar bisa terealisasi, ” ujarnya.
Sementara itu, Bupati DPD LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Sumenep Hariyono menyayangkan rendahnya serapan dana DBHCHT, apalagi kegiatannya kandas. “Kami kecewa, apalagi alasan tidak terserapnya anggaran hanya karena waktu mepet, ” katanya.
Waktu mepet itu, sambung dia, bukan alasan. Sebab, APBD Sumenep sudah didok pada awal tahun, jadi waktu satu tahun harusnya dimanfaatkan untuk melaksanakan program. “Dari awal mengapa tidak dilaksanakan. Sekarang bilang mepet. Sangat aneh, ” ujarnya.
Dia mengungkapkan, ini menandakan kinerja kepala dinas perlu dipetanyakan. Bahkan, bisa dibilanh tidak maksimal. “Ini harus menjadi perhatian pemangku kebijakan. Jelas, kepala dinas ini tidak maksimal. Padahal, programnya sangat dibutuhkan masyarakat, ” tukasnya. (yas/yt)