Madurazone.co, Sumenep – “Sape Sonok” merupakan salah satu budaya Madura yang hingga saat ini masih lestari. Sehingga, ke depan budaya yang banyak digemari kalangan tua, harus tetap dilestarikan, bahkan terus dikembangkan.
Pernyataan itu disampaikan wakil bupati (wabup) Sumenep Achmad Fauzi, dalam kegiatan kontes Sape Sonok di Lapangan Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kontes Sapi Sonok ini diikuti puluhan sapi dari sejumlah wilayah. Hadir juga camat Pasongsongan Zulkarnain.
“Alhamdulillah, kontes Sapi Sonok ini masih eksis hingga saat ini. Bahkan, masih lestari dan tidak mengalami perubahan dari puluhan tahun yang lalu. Dan, ternyata keberadaanya juga masih diminati, ” kata orang nomor dua di lingkungan Pemkab Sumenep ini.
Menurut politisi muda PDIP ini, budaya sapi Sonok ini hendaknya tidak punah dimakan zaman. Ke depan kebudayaan yang menekankan sapi, harus tetap lestari. “Pertarungan budaya modern tentu menjadi hal perlu diantisipasi. Sape Sonok ini harus dijaga kelestariannya, ” ungkapnya.
Maka, terang dia, kaum muda juga memiliki peran dalam menjaga kelestarian, sebagai regenerasi dari kebudayaan ini. Sebab, yang sudah tua tidak akan bertahan lama. “Maka menjadi tugas generasi muda untuk menjaga kelestariannya. Jangan hanya berkutat pada budaya modern. Budaya lokal menjadi tanggungjawab pemuda pula, ” tuturnya.
Tentu saja, menurut Fauzi, pemkab juga memiliki peran dalam memberikan support untuk kelestarian budaya ini. “Kami hadir ke tempat ini sebagai wujud, peduli akan budaya lokal berupa Sape Sonok. Dan, pasti kami mensupportnya, ” tuturnya. (nz/yt)