Di Kegiatan Sumenep Mengukir, Bupati Minta Pengrajin Pertahankan Ciri Khas, Motif dan Berinovatif

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Kegiatan Sumenep Mengukir 2018 di Lapangan Karduluk, Kecamatan Pragaan berlangsung semarak, Rabu (31/1/2018). Para juru ukir berkumpul menunjukkan keahliannya dihadapan para peserta yang hadir.

Sumenep mengukir itu dihadiri langsung oleh bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim dan sejumlah Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Ketua TP PKK Nur Fitriyana Busyro Karim, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan sejumlah undangan memadati lapangan tersebut.

Muat Lebih

Menariknya, bupati Sumenep ikut mengukir kayu untuk sebuah patung. Dengan penuh semangat orang nomor satu di lingkungan pemkab Sumenep tampak langsung memahat dengan alat yang sudah disediakan. Aksinya itu disaksikan oleh juru ukir profesional.

Selain itu, bupati beserta Forpimda juga ikut melihat hasil lukisan dari para profesional. Takjum dan terkesima diperlihatkan oleh pengasuh AlKarimiyah ini. Maklum, hasil lukisannya bagus dan memukau. Setelah lalu menunjukkan hasil karya seni ukir. Bahkan, pada kesempatan yang sama juga diselenggarakan pameran hasil produk ukir.

IMG-20180131-WA0041

Bupati Sumenep A. Busyro Karim menjelaskan, kegiatan Sumenep mengukir ini bagian dari kepedulian pemkab Sumenep di dalam menghargai potensi daerah. Sebab, seni ukir ini sudah menjadi budaya kota sumekar ini. “Kegiatan ini tentu saja, bagian dari promosi agar hasil karya ukir lebih terkenal lagi hingga ke manca negara, ” katanya.

Apalagi, sambung politisi PKB ini, ukiran di Desa Karduluk ini memang sudah lama terkenal. Bahkan, kabarnya hasil produknya sudah banyak dinikmati banyak orang, termasuk hingga ke manca negara. Meskipun tanpa disadari oleh masyarakat kabupaten ujung timur pulau Madura ini.

Mantan ketua DPRD Sumenep menuturkan, pihaknua meminta warga Karduluk mempertahankan ciri khas ukiran yang dimiliki, termasuk motifnya. Sebab, itu merupakan identitas agar dengan cepat bisa dikenal. “Pertahankan agar ketika orang melihat saja, sudah bisa tebak jika itu ukiran dari Karduluk, ” tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya berharap jika pengrajin ukir ini bisa terus berinovasi tanpa harus meniru motif-motif dari luar. “Jadi, jangan terbiasa meniru. Tapi, harus bisa mengembangkan dengan cara berinovasi. Sehingga, lebih menjadi daya tarik,” tuturnya.

Bupati dua periode ini berpesan keahlian mengukir itu tidak terhenti pada generasi saat ini, melainkan harus terus diteruskan oleh generasi berikutnya. Yakni, dengan dengan cara menularkan keahliannya pada generasi berikutnya. “Sehingga, seni ukir akan terus bertahan atau bahkan berkembang,” ungkapnya.

Kegiatan Sumenep Mengukir melibatkan 652 pengrajin seni ukir yakni sebanyak 592 pengrajin seni ukir berasal dari Desa Karduluk dan sebanyak 57 pengrajin seni ukir dari Desa Aeng Panas dan Desa Guluk Manjung. (nz/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.