Madurazone.co, Sumenep – Tenaga Pendamping Profesional Indonesia (TPPI) di Sumenep, Madura, Jawa Timur diminta untuk meningkatkan kinerjanya. Hal itu dilakukan agar pendampingan ke sejumlah desa lebih maksimal dan optimal.
Hal tersebut disampaikan Anggota KPW Jawa Timur (Jatim) Miftahul Munir dalam rapat kordinasi (rakor) dengan Pendamping Ahli, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa se Kabupaten Sumenep di Desa Kebundadap Timur, Selasa (3/4/2018). Muchlis anggota KPW juga hadir.
“Sudah selayaknya pendamping desa se Kabupaten Sumenep dan se Jatim untuk terus meningkatkan kinerja. Supaya kualitas pendampingan ke desa jauh lebih bagus dari tahun sebelumnya, ” kata Mifathul Munir.
Dia menjelaskan, pendamping harus melakukan sesuai dengan tupoksinya. Salah satunya, supervisi, kordinasi dan administrasi harus dilakukan. “Bangun hubungan yang baik dengan stackholder di desa maupun kecamatan. Agar pendampingan berjalan lancar dan maksimal, ” ujar Anggota KPW bidang InovasI Desa ini.
Pria asal Giligenting ini menuturkan, pendamping harus bisa mengawal pembangunan di desa tepat guna. Tentunya, disesuaikan dengan perencanaan awal. “Supervisi ini mengawal pembangunan sesuai perencanaan. Kualitas pendampingan kita harus prima, ” ujarnya.
Miftah juga menekankan pelaksanaan PKT (Padat Karya Tunai) di 2018 ini. Yakni, pelaksanaan yang diarahkan pada upah kerja sebesar 30 persen. “PKT harus dijalankan oleh desa. Disosialisasikan dan dilaksanakan didesa dengan difasilitasi pendamping, ” tuturnya.
Miftahul Munir menambahkan, pihaknya juga meminta pendamping untuk melaporkan progress report, khusunya permintaan data oleh kementerian melalui KPW. Misalnya, APBDes dari tahun ke tahun. “Ini juga harus dipenuhi karena kita berdata. Kami kira desa lengkap datanya. Termasuk profil dan lainnya, ” tuturnya. (yt)