Madurazone.co, Sumenep – Nasib guru Honorer Kategori dua (K2) di Sumenep, Madura, Jawa Timur harus gigit jari. Pasalnya, Mereka tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), di Idul Fitri 1439 H.
Naifnya, gaji insentif setiap bulan Rp 350.000,- pun hingga kini belum cair. “Tragis nasib guru honorer k2 di Kabupaten Sumenep jelang lebaran tahun ini, karena setelah mengajukan untuk mendapatkan THR, pemerintah terkesan abai, kondisi ini seolah menganaktirikan kinerja kami yang selama ini berkontribusi besar untuk memajukan anak bangsa,” kata Abd. Rahman, Ketua Guru Honorer K2 Sumenep, Jumat (8/6/2018).
Ditegaskan Rahman, dilapangan guru honorer yang bekeja penuh waktu, mengabdikan diri berpupuh tahun, tidak pernah mendapatkan perhatian dan penghargaan layaknya para ASN yang tidak hanya mendapatkan tunjangan gaji ke-13, tahun ini juga dapat bonus THR.
“Pemandangan seperti ini jelas mengabaikan pengabdian para guru honorer k2 yang di lapangan bekerja penuh waktu, sedang nasibnya diabakan oleh pemerintah, ini tidak masuk akal, masihkan pemerintah memiliki rasa iba, kami yang sudah layak dibantu malah tidak dapat apa-apa,” tegasnya.
Tidak hanya itu, lanjut mantan aktivis PMII ini, selain tak dapat THR, dana insentif yang sudah menjadi hak 1,700 guru honorer k2 di ujung timur pulau garam tidak dicairkan.
“Mirisnya, selain kami tidak dapat THR, dana insentif Rp 350.000,- per bulan pun sampai saat ini tidak kunjung dicairkan, kami menilai, ini langkah mundur pemerintah,” bebernya.
Dijelaskan, dana insentif yang mestinya cair untuk digunakan saat lebaran, sampai sekarang belum juga ada kejelasan. Menurutnya harapan untuk cair sangat kecil karena hari ini, Jum’at (8/6/2018) sudah merupakan hari terakhir masuk kerja.
“Mulai lusa kantor dan perbankan sudah akan libur panjang. Tipis harapan dana tersebut untuk kami peroleh sekedar membantu meringankan beban kebutuhan hari raya,” pungkas Rahman. (nz/yt)