Madurazone.co, Sumenep – Keberadaan Pengeboran sumur ENC 2 oleh KKKS PT Energy Mineral Langgeng) di Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menjadi bola panas. Kali ini, berkaitan dengan dugaan belum adanya sosialiasi oleh perusahaan kepada masyarakat setempat.
Salah satu warga Tanjung, Mursid mengaku rencana ekplorasi migas ENC 2 di Desa Tanjung hingga saat ini belum ada sosialisasi. Padahal, sosialisasi itu sangat dinanti oleh masyarakat. “Kami disini belum mendapatkan sosialisasi dari pihak PT EML untuk rencana ekplorasi sumur ENC 2 ini, ” katanya.
Padahal, sambung dia, sosialiasi itu sangat penting bagi masyarakat terdampak. Khusunya, bahaya lingkungan atau dampak lainnya yang bisa dirasakan oleh masyarakat akibat dari ekplorasi itu. “Sebab, informasi yang kami terima, saat Santos di Giligenting ekploitasi ada kabar jika pada radius sekian meter tidak ada pemukiman penduduk. Ini kan bahaya juga bagi kami masyarakat, kalau nanti di Tanjung sama dengan Santos, ” ungkapnya.
Selain itu, terang dia, pihaknya juga meminta kejelasan soal dampak ekonomis yang ditimbulkan dari kegiatan itu. “Sosialisasi itu penting, agar dampak dari semua sektor bisa diketahui. Misalnya, terjadi kayak lumpur Lapindo, Sidoarjo siapa yang bertanggungjawab. Ini kan penting juga, ” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat diberi pengetahuan tentang keberadaan pengeboran sumur ENC 2 itu. Itu dilakukan agar tidak ada kekhawatiran dampaknya. “Kami mendukung, tapi kan harus jelas prosesnya. Apa yang bisa dirasakan masyarakat positif dan negatifnya, ” tuturnya.
Sebenarnya, menurut Mursid, pihak perusahaan mengadakan pengajian di desanya. Namun, dalam pemberitaan malah dinyatakan sebagai sosialisasi. “Memang pernah ngadakan pengajian dan santunan, namun kami dapat kabar jika itu sosialisasi. Di mana letak sosialisasinya, ” ungkapnya melalui sambungan telpon.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Salamet juga mengklaim jika belum ada sosialisasi pengeboran ENC 2 ini. “Sepengetahuan kami belum ada sosialisasi dari perusahaan untuk aktifitas migas ini, ” katanya.
Public Relation Cordinator PT EML Nur Hidayat belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Saat dihubungi melalui sambungan telpon tidak merespon, meski terdengar nada sambung pribadi.
Kepala Bagian ESDA (Energi Sumber Daya Air) Abd. Kahir mengaku sudah ada sosialisasi kepada masyarakat terkait ekplorasi migas PT EML di Pemkab beberapa waktu lalu. Hanya saja, yang diundang beberapa perwakilan masyarakat. “Ya, sekitar 15 orang dari masyarakat yang menghadiri sosialisasi itu, “katanya.
Menurut Mantan Kabag Humas itu, sosialisasi tidak harus ke lapangan lokasi ekplorasi PT EML. Sebab, Sumur ENC 2 merupakan kelanjutan dari ENC 1. “Itu kan kelanjutan dari ENC 1, jadi sudah cukup saat sosialiasi itu di Pemkab, ” tuturnya. (nz/yt)