Buntut Pengakuan Belum Ada Sosialiasi, Warga Tanjung “Protes” Aktifitas PT EML

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Protes Aktifitas pengeboran Sumur ENC 2 di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai mencuat. Pasalnya, hingga saat ini warga mengaku belum mendapatkan sosialisasi dari KKKS PT EML.

Informasi dari warga, semua alat berat sudah mulai masuk ke lokasi pengeboran minyak dan gas (migas) itu. Bahkan, dalam waktu dekat akan melakukan aktifitas pengeboran. Sehingga, menyebabkan sebagian warga kaget, lantaran belum ada sosialiasi.

Muat Lebih

“Informasi yang kami terima, Sabtu ini (hari ini) akan memulai pengeboran. Apakah jadi atau tidak, kami tidak tahu. Sebab, kami tidak terlibat didalamnya, hanya dengar kabar begitu,” kata Sukardi, Warga Desa Tanjung RT 03 ini.

Sebenarnya, sambung dia, aktifitas tersebut dinilai terburu-buru. Sebab, sampai detik ini warga belum mengetahui secara detil tentang aktifitas pengeboran itu. Termasuk dampak positif dan negatifnya. “Mana bisa tahu, kan belum ada sosialisasi di bawah, ” ujarnya kepada media ini.

Sukardi mengungkapkan, masyarakat perlu tahu terkait keberadaan EML secara utuh. Sehingga, bisa mengetahui dampak ketika ekplorasi dan ekploitasi sudah berjalan. “Dampak lingkungan, dampak kepada nelayan dan rumah di sekitar,” ungkapnya.

Termasuk, keberadaanya apakah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. “Intinya, kami butuh sosialisasi terlebih dahulu supaya tahu dengan baik. Nanti, diakhir malah ada masalah, misalnya penggusuran atau apalah. Sebab, kalau mengacu ke Santos jarak sekian tidak ada perumanah. Termasuk, juga bagi nelayan, “paparnya.

Sebenarnya, terang dia, kades juga sudah pernah menyampaikan kalau belum ada sosialisasi jangan ada aktifitas terlebih dahulu. “Sebenarnya bukan menolak secara total. Kami menyambut baik, hanya syaratnya ya sosialisasi terlebih dahulu. Apalagi, masalah lahan juga belum klir, ” tuturnya.

Warga lain, Mursid juga mengakui jika belum ada sosialisasi. Warga di sekitar lokasi sangat membutuhkan sosialisasi supaya tahu. “Intinya, kami butuh sosialisasi, sejak awal kami sudah menginginkan adanya sosialisasi sebelum ada aktifitas,” ucapnya.

Kades Tanjung Salamet juga mengakui jika belum ada sosialiasi. Sebab, pihaknya belum pernah mendapatkan sosialisasi dan mengundang warga untuk mengikuti. “Kami mendukung, tapi apa susahnya sih untuk melakukan sosialisasi, ” ucapnya.

Public Relation Coordinator EML Nur Hidayat saat dihubungi melalui sambungan telepon tidak diangkat. Meski nada sambungnya terdengar aktif.

Sementara Kabag ESDA Abd Kahir dalam keterangannya mengklaim jika sudah selesai dilakukan sosialisasi. Sosialisasi itu dilakukan di Kabupaten tidak di Desa Tanjung. “Kami mengundang sekitar 15 orang perwakilan warga. Ini kelanjutan dari ENC 1, tidak perlu lagi di bawah, ” ucapnya saat media ini bertandang ke kantornya. (nz/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.