Madurazone.co, Sumenep – Pekerjaan hotmix mulai Desa Prancak menuju Lebbeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur disoal. Pasalnya, pekerjaan peningkatan jalan senilai Rp 2,8 miliar melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) diduga tidak sesuai spek.
Indikasinya, proyek 2018 yang baru dikerjakan itu sudah ada lubang dan beberapa bagian mengelupas, terutama dibagian pinggir aspal panas itu. Bahkan, ketebalan dari proyek itu disinyalir tidak sesuai dengan ketentuan. Sehingga, ada kesan asal-asalan.
Anggota komisi III DPRD Sumenep Indra Wahyudi menjelaskan, pekerjaan proyek yang baru selesai itu sudah dikeluhkan warga. Banyak bagian yang sudah mulai mengelupas. “Ini anggaran 2018, baru dikerjakan sudah ada yang berlubang dan mengelupas, ” katanya.
Politisi asal Dapil V (Rubaru, Dasuk, Ambunten, Pasongsongan) menuturkan, dengan kondisi itu pihaknya menduga jika pekerjaaan itu tidak memerhatikan kualitas, tapi kuantitas. “Pekerjaan ini bisa jadi kurang memerhatikan speknya, ” ungkap politisi Partai Demokrat ini.
Seharusnya, pekerjaan sejenis hotmix memiliki ketahanan yang lebih kuat dari sekadar lapen. Sebab, itu menjadi harapan masyarakat. “Kalau baru dikerjakan tapi sudah mengelupas dan ada lubang. Jadi aneh. Ini perlu dievaluasi,” tuturnya.
Sementara Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Moh. Jakfar menjelaskan, pekerjaan hotmix itu belum klir masih proses. Sehingga, masih ada kekurangan yang perlu ditambahkan oleh rekanan. “Itu belum selesai masih berlangsung pekerjaan. Kontrak masih sampai akhir Oktober, ” katanya.
Jakfar menuturkan, untuk yang pinggir masih akan diberi barem sirtu (pasir batu). Jika ada yang lubang pasti akan diperbaiki, itu lantaran baremnya saja yang belum tuntas. “Kalau soal ketebalan sudah sesuai, sudah diukur. Staf sudah ke lapangan, ” ucapnya.
Mantan Kepala Dinas Perikanan ini mengungkapkan, pekerjaan itu hotmix dengan dana DAK, sementara panjangnya sekitar 2,9 kilometer. “Sementara anggarannya berkisar Rp 2,8 miliar, ” tukasnya. (nz/yt)