Di Jamasan Pusaka Keris, Bupati Sumenep Dorong Peningkatan Ekonomi Warga

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Perawatan atau pensucian pusaka keris peninggalan keraton Sumenep, Madura, Jawa atau yang biasa dikenas Jamasan digelar Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Minggu (16/9/2018). Juga dijamas keris leluhur Aeng Tong-tong.

Pada kesempatan itu hadir bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim, Wabup Achmad Fauzi, Ketua DPRD Herman Dali Kusuma, Pimpinan OPD, Camat, warga dan sejumlah wisatawan yang sengaja datang ke Kabupaten ujung timur pulau Madura ini.

Muat Lebih

Kegiatan jamasan keris ini berlangsung cukup semarak dan spektakuler. Kegiatan ini juga dimulai dengan kegiatan tari tradisional dengan mengedepankan keris. Selain itu, juga ada pameran keris dari berbagai jenis. Setiap yang datang, pejabat pemerintah, warga maupun wisatawan bisa melihat keris ini.

Sekadar diketahui, Jamas keris ini merupakan ritual yang dilakukan setiap tahun ini. Biasanya kegiatan itu dilakukan setiap bulan Syuro atau Muharram. Jamasan ini dilakukan untuk mensucikan keris agar pamornya tidak memudar, apalagi keris yang biasa memiliki khadam. Jamas keris di Sumenep ini bagian dari rangkaian visit Years 2018.

IMG-20180916-WA0071

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, dalam sambutannya menjelaskan, acara jamasan ini sudah biasa dilakukan pada masa kerajaan. Dan, harus dilestarikan kegiatan ini. “Karena ini sudah ada sejak masa kerajaan, maka menjadi budaya dan harus dilestarikan, ” katanya.

Suami Nur Fitriyana Busyro ini mengungkapkan, pelestarian itu salah satunya dengan mempertahankan nilai luhur dari pusaka yang dimiliki. Apalagi, keberadaan keris ini sudah cukup dikenal oleh khalayak luar. “Keris Aeng Tong-tong ini sudah banyak dikenal, hingga mancanegara. Karena memang andalan kerajaan, ” ucapnya serius.

Menurutnya, para raja tidak sedikit memesan keris dari yang dihasilkan para empu keris Aeng Tontong. “Ini menandakan jika keris disini memiliki kualitas yang cukup bagus. Ini pasti akan menarik wisatawan untuk datang, apalagi banyak even nantinya, ” ujarnya.

Dengan demikian, terang mantan ketua DPRD Sumenep, keberadaan keris di Desa Aeng Tong-tong ini hendaknya bisa dijadikan peningkatan ekonomi masyarakat. Sehingga, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga sekitar. “Pasti akan menarik orang untuk datang, dan berbelanja keris, ” ungkapnya.

“Pada bulan Oktober ada Festival Keraton dan Masyarakat Adat se-ASEAN. Insya Allah juga akan dihadiri Presiden. Ini pasti banyak tamu yang akan datang,” imbuhnya.

Bupati juga menegaskan, pameran keris internasional dan peresmian Museum Pusaka Sumenep serta akan ada tamu sebanyak 53 ribu pada acara hari guru nasional yang akan ditempatkan di Sumenep.

“Jadi, ke depan tentu akan banyak tamu yang akan datang ke sini dan pasti membutuhkan pusaka. Maka, jadilah tuan rumah yang baik sehingga tamu aman dan nyaman,” tutur Busyro. (nz/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.