Madurazone.co, Sumenep – Perhelatan Gala Siswa Indonesia (GSI) untuk tingkat SMPN yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur resmi berakhir. Outputnya, tiga perwakilan kecamatan tampil sebagai pemenang dalam laga sepak bola ini.
Tampil sebagai juara pertama Kecamatan Kota, Juara dua kecamatan Lenteng, dan Juara ketiga diraih oleh Kecamatan Gapura dan Batang-batang. Sementara untuk Top score diraih Eko Wahyudi, dari SMPN 1 Bluto, dan untuk pemain Terbaik atau Best Player diperoleh Nayaka Bhakti Wibisana, dari SMPIT Kota.
Penyerahan hadiah kepada juara pertama diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) A.Shadik. Kegiatan Gala Siswa ini digelar selama tiga hari ini, yakni mulai 12 -14 September 2018. Laga bergengsi ini diikuti oleh 10 kecamatan yang ada di kota Sumekar ini.
Di Kecamatan Kota ada SMPN , SMPN 2, SMPN 3, SMPN 6 dan SMPIT Alhidayah. Kecamatan Lenteng diwakili SMPN 1 Lenteng, Kecamtan Dasuk oleh SMPN Dasuk. Kemudian untuk Kalianget, menghadirkan pemain terbaik dari SMPN 1 dan SMPN 2 Kalianget. Kecamatan Gapura dari SMPN 1 Gapura, Kecamatan Dungkek dari SMPN 1 Dungkek.
Dari Kecamatan Batang-batang ada SMPN Batang-batang, Kecamatan Bluto dari SMPN 1 Bluto. Sementara Kecamataan Pragaan diwakili SMPIT Al-Imron. Terakhir, dari Kecamatan Gligenting ada SMPN 1 Giligenting. Mereka sudah berlaga untuk menjadi terbaik di lapangan Mitra Kebonagung. Hingga akhirnya muncul tiga juara.
Kepala Disdik Sumenep A. Shadik menjelaskan, pelaksanaan GSI tingkat SMP se Sumenep ini sukses dengan prima. Dan, sudah ditentukan pemenangnya. “Alhamdulillah, selama tiga hari berlaga dan pada akhirnya melahirkan juara. Sehingga, melahirkan atlet sepakbola dan semakin mencitainya, ” katanya.
Dia mengungkapkan, kepada sang juara ini tidak boleh berbusung dada, namun terus berlatih dan melakukan pembinaan. Sebab, dalam waktu dekat pada 24 September hingga 1 Oktober 2018 mendatang. “Mohon doa restu, semoga tim kita juga bisa meraih juara, ” tuturnya.
Sebenarnya, menurutnya, pelaksanaan GSI ini diharapkan mampu memberikan spirit kecintaan siswa kepada sepak bola, sehingga minatnya semakin besar. “Namun, yang terpenting memupuk persatuan dan persaudaraan sesama siswa lewat laga sepak bola ini, ” tukasnya. (nz/yt)
