Madurazone.co, Sumenep – Pergantian pimpinan komisi III DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menjadi perhatian. Bahkan, nyali pimpinan komisi yang baru mulai ditantang oleh para legislator yang membidangi masalah pembangunan ini.
“Komisi ini membidangani masalah infrastruktur pembangunan di Sumenep. Otomatis, permasalahnnya sangat komplek, maka dibutuhkan pengawasan secara intensif dan maksimal, ” kata H. Joni Widarso, anggota komisi III.
Menurut politisi Gerindra ini, pengawasan terhadap sejumlah proyek infrastruktur itu harus dilakukan secara “benar”, tidak hanya terkesan formalitas. Otomatis, spesifikasi proyek bisa dipertaruhkan. “Nyali ini yang kami butuhkan dari pimpinan yang baru, ” ucapnya.
Wiwid menegaskan, pengawasan dalam bentuk inspeksi mendadak (sidak) tidak hanya sekadar lip service, dan formalitas belaka. Melainkan, harus ada hasil dan rekomendasi yang jelas dan terbuka. Nah, Pada kabinet yang baru ini harapan akan bertumpu.
“Kami tunggu gebrakan nyali yang bertaji dari pimpinan yang baru ini, ” tuturnya.
Untuk itu, Wiwid, sapaan Joni Widarso, meminta untuk secara rutin melakukan pengawasan sebagaimana fungsi anggota wakil rakyat. “Pengawasan yang baik akan menyelamat uang negara. Kami hanya ingin ada perubahan, ” ungkapnya.
Selain itu, Wiwid menambhakan, pihaknya juga berharap ada terobosan baru dalam kegiatan yang tidak hanya terkesan menerima dari eksekutif. “Intinya, ketika ada pimpinan baru maka harus ada warna baru lebih baik. Tidak ada kompromi, ” tukasnya.
Di komisi III DPRD Sumenep terjadi perombakan pimpinan. H. Zainal dari PDI Perjuangan menjadi ketua komisi menggantikan Dul Siam dari F PKB, sementara wakil Ketua dijabat Indra Wahyudi dari Fraksi Demokrat menggantikan Dwita Andryani FPAN (meninggal). Untuk posisi Sekretaris komisi Iwan Budiharto dari Fraksi Golkar menggantikan M. Syukri dari F PPP. (nz/yt)