Madurazone.co, Sumenep – Rencana Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Sumenep, Madura, Jawa Timur Ahad, (28/10/2018) disambut baik Pengurus HMI setempat. Sebab, akan dijadikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi pada orang momor satu di Indonesia.
Pengurus cabang organisasi besutan Lafran Pane akan menyampaikan aspirasinya secara tertulis atau surat. Surat itu akan dikirim ke staf Kepresidenan yang akan difasilitasi wakil bupati (Wabup) Achmad Fauzi. Dalam suratnya mereka akan menyampaikan lima tuntutan.
“Ada lama poin yang bakal disampaikan pada Presiden besok,” kata Ketua Umum HMI Sumenep Syaihol, Sabtu, 27 Oktober 2018.
Menurutnya, terkait impor garam industri yang saat ini dianggap bisa menyengsarakan petani garam. Sebab, akan berdampak pada anjloknya harga garam rakyat.
Selain itu, sambung dia, pemerintah pusat hendaknya membenahi regulasi pengelolaan migas. Terutama mengenai DBH Migas. Selama ini mereka menganggap pembagian DBH Migas tidak adil karena meski sebagai daerah penghasil perolehan bagi hasil sama dengan daerah lain. “SKK Migas selama ini terkesan lebih mengutamakan tanya kerja asing, sehingga di daerah penghasil migas banyak pengangguran”
Dia menegaskan, pemerintah harus bisa serius dalam menghadapi krisis agraria dan lingkungan hidup terutama menghadapi agresivitas investor asing dan
Yang terpenting juga, menurut dia, pemerintah daerah untuk meninjau ulang kebijakan impor beras, dan kelima pemerintah diminta untuk memperhatikan kesejahteraan tenaga honorer.
“Tuntutan itu sebagai tindak lanjut sembilan tuntutan rakyat (Senturi) PB HMI,” jelasnya.
Lima poin aspirasi terungkap dari hasil Konfresnsi Pers di salah satu rumah makan di kabupaten ujung timur pulau Madura, Sabtu (27/10/2018). (nz/yt)