Madurazone.co, Sumenep – Musik Tradisional Kerawitan menggema di Kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pegelaran itu bukan untuk acara pernikahan, melainkan menyambut para tamu dalam sidang paripurna istimewa Hari Jadi Sumenep ke 749.
Masuk ke gedung para legislator ini seakan kembali kepada masa lampau. Selain musik karawitan, pintu masuk menuju ruang paripurna dijaga dua pengawal, layaknya masuk ke kerajaan. Lalu, disambut dengan kacong cebbhing.
Yang jelas, hari itu suasana gedung wakil rakyat mendadak berubah menjadi gedung layaknya kerajaan. Bahkan, pakaian juga menggunakan ala keraton, termasuk memakai blankon. Bahasa yang digunakan Bahasa Madura, yang merupakan bahasa leluhur.
Sidang paripurna Istimewa ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumenep Faisal Muhlis. Hadir juga pada kesempatan itu bupati Sumenep, Dr. KH. A. Buyro Karim, Wabup Achmad Fauzi, Sekdakab Edy Rasyadi, pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan sejumlah kecamatan.
Wakil Ketua DPRD Sumenep Mohammad Hanafi dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ini merupakan tahunan sebagai bentuk tasyakuran atas hari Jadi Sumenep ke 749. “Ini sudah menjadi agenda tahunan,” katanya dalam sambutan berbahasa Madura.
Menurutnya, kegiatan hari jadi ini tidak hanya sekadar sidang Istimewa. Sebab, sudah banyak acara yang digelar, misalnya Festival Keraton dan Masyarakat Adat dan Musik Tongtong. “Rentetan kegiatan itu untuk tasyakuran dan merayakan hari Jadi Sumenep, ” ucapnya.
Sementara wakil Ketua DPRD Sumenep Faisal Muhlis mengucapkan selamat hari Jadi Kabupaten. Semoga Kabupaten ujung Timur pulau Madura ini akan lebih baik, bisa manjadi kabupaten Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Gfafur.
Bupati Sumenep Dr. A. Busyro Karim dalam sambutannya menjelaskan, di perayaan hari jadi ini pihaknya mengaku mengapresiasi anggota kinerja dewan. Sebab, bisa menuntaskan APBD Sumenep cukup awal. “Pada tanggal 24 Oktober sudah selesai. Ini prestasi yang luar biasa dan snagat membanggakan, ” tuturnya. (nz/yt)