Madurazone.co, Sumenep – Belum adanya kepastian penggunaan Bandara Pagerungan, Kecamatan Sapeken, Madura, Jawa Timur dari PT KEI terus menjadi bola panas. Bahkan, kalangan dewan meminta perusahaan minyak dan gas (migas) itu pro aktif terhadap kebijakan daerah kota Sumekar.
Apalagi, KEI sudah menghasilkan gas dari Kabupaten ujung timur pulau Madura ini sejak kisaran 1992-1993. “Puluhan tahun sudah menghasilkan migas dari Sumenep, maka sepantasnya peduli dan mendukung kebijakan daerah, ” kata Anggota komisi III DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath.
Menurut Darul Hasyim Fath, permintaan penggunaan bandara untuk pesawat fixed wings menjadi hal urgen. Sebagai, bentuk pengembangan masyarakat dibidang transportasi udara. “Ini kan untuk masyarakat terdampak dan sekitarnya di kepulauan itu. Jadi, KEI juga punya tanggungjawab dalam hal ini, ” tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, kewajiban kepada masyarakat itu juga tertuang dalam UU 22/2001 pasal 40 ayat 5. “Dengan adanya peraturan seharusnya korporasi respek dengan segala yang berkaitan dengan masyarakat, dan kebijakan daerah, ” tuturnya.
Apalagi, sambung dia, bandara Pagerungan itu merupakan aset negara yang dibangun dengan dana Cost Recovery. Jadi, tentunya bisa mempermudah penggunaan bandara itu. “Kami bagian dari pemerintah mendesak Bandara itu untuk segera digunakan untuk kepentingan publik, ” ujar politisi Banteng ini.
Politisi asal Kepulauan ini menyesalkan sikap Perusahaan yang hingga saat ini masih menggantung keinginan Pemkab. Padahal, permintaan itu sudah dilayangkan 2014 lalu, dan terkahir dari wakil bupati (wabup) terkait penggunaan untuk pesawar fixed wings.
“Selama ini selalu beralasan masih tahap studi kelayakan. Namun, sampa detik ini tak ada kepastian. Jangan-jangan sebatas bentuk pelarian saja, ” ucap politisi Moncong Putih ini.
Untuk itu, pihaknya mendesak perusahaan untuk segera “merestui” penggunaan Bandara untuk fixed wings ini. Hal itu juga bagian dari keberlangsungan bisnis dengan pemerintah secara bermartabat. “Kami harap ini menjadi perhatian serius, ” tukasnya.
Sementara staf Humas PT KEI Hadi belum bisa memberikan keterangan. Saat dihubungi melalui sambungan telepon, terdengar suara media kecil. Kemudian, media mengirimkan pesan WA untuk menghubungi kembali. “Nanti ya, saya msh otw kantor 🙏”, ucapnya. (nz/yt)