Madurazone.co, Sumenep – Pengawasan pembangunan drainase di Jalan Kartini dan Jati Mas menuju Kali Patrian di Desa Pangarangan, Sumenep, Madura, Jawa mulai dipertanyakan. Pasalnya, amblesnya sekitar lahan pada proyek APBD itu disinyalir lemah pengawasannya.
Indikasinya, kurang pemadatan pada tanah timbunan dari hasil urukan itu menjadi dasar pengawasan yang lemah. “Seandainya pengawasannya bagus, pasti celah kurangnya kepadatan itu bisa terpantau. Ini pengawasannya kurang maksimal, ” kata Saifuddin, Aktifis LIPK Sumenep.
Padahal, sambung dia, pengawasan itu dilakukan secara berlapis, ada konsultan pengawas, dan juga dinas terkait Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPRKP dan Cipta Karya). “Pengawasan ini tidak jalan. Kemana konsultan dan dinas, ” ucapnya.
Bisa saja, menurut Saifuddin, pekerjaan terkesan tidak dipantau secara teliti. “Atau jangan-jangan ini ada dugaan main mata. Sehingga, pekerjaan berjalan mulus meski disinyalir kepadatan timbunan lahan masih kurang hingga mengakibatkan ambles, ” ujarnya.
Saifuddin mengungkapkan, proyek ini perlu dievaluasi kembali. Khawatir pekerjaan ini malah tidak memberikan manfaat kepada masyarakat. “Yang dibutuhkan kan manfaatnya, kalau sudah ambles ini yang menjadi pertanyaan, ” ungkapnya.
Semtara itu, Konsultan Pengawas Malik terkesan menghindar saat dikonfirmasi terkait masalah ini. Bahkan, pihaknya mengaku masih ada rapat. “Saya masih ada rapat, nanti saya telpon balik, ” ucapnya.
Sementara Kabid Pembangunan DPRKP dan Cipta Karya Sutrisno membantah jika tidak dilakukan pengawasan. Pihaknya sudah melakukan pengawasan. “Pengawasan sudah dilakukan kok, ” ujarnya melalui sambungan telapon.
Dia menuturkan, itu hanya masalah pekerjaan saat akibat kurang pemadata. Tapi, kan masih dalam tahap pemeliharaan. “Itu masih pemeliharaan. Biaral dilakukan perbaikan karena masih pemeliharaan, ” tuturnya.
Sekitar tanah di pekerjaan Drainase ambles beberapa waktu lalu. Spekulasi berkembang diduga spek tidak sesuai. Akibatnya satu bangunan ambruk. (nz/yt)